Harga minyak naik tipis Selasa pagi, ditopang langkah agresif Federal Reserve AS

id harga minyak, minyak WTI,minyak Brent,harga minyak naik

Harga minyak naik tipis Selasa pagi, ditopang langkah agresif Federal Reserve AS

Pertamina diminta turunkan harga BBM ikuti harga minyak dunia.

Pandemi Virus Corona menyebabkan kesulitan besar di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia
New York (ANTARA) - Harga minyak berhasil membukukan kenaikan moderat di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) setelah Federal Reserve AS meluncurkan langkah-langkah baru yang lebih kuas dan agresif untuk mendukung perekonomian di tengah krisis COVID-19.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 0,73 dolar AS atau 3,2 persen, menjadi menetap pada 23,36 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik 0,05 dolar AS menjadi ditutup pada 27,03 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca juga: Harga minyak naik tipis, harapan penurunan produksi imbangi kekhawatiran Virus Corona

Federal Reserve mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa mereka akan membeli surat utang AS dan sekuritas yang didukung hipotek tanpa batas untuk membantu pasar berfungsi lebih efisien di tengah ketidakpastian Virus Corona.

"Pandemi Virus Corona menyebabkan kesulitan besar di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata The Fed dalam sebuah pernyataan Senin (23/3) pagi.

"Ketidakpastian besar tetap ada, menjadi jelas bahwa ekonomi kita akan menghadapi gangguan parah. Upaya agresif harus dilakukan lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan serta untuk meningkatkan pemulihan cepat setelah gangguan mereda," kata bank sentral AS.

Minyak mentah berjangka sedikit lebih kuat di tengah harapan bahwa stimulus pemerintah dan bank sentral dapat meningkatkan ekonomi dunia. Arab Saudi dan Rusia mungkin berdamai setelah kesepakatan mereka untuk memotong produksi minyak berantakan lebih dari 2 minggu lalu.
Baca juga: Menjelang pakta perdagangan AS-China, harga minyak naik

Minyak telah jatuh secara besar-besaran pekan lalu di tengah kekhawatiran permintaan yang lebih lemah dan kekhawatiran perang harga minyak.

Minyak mentah berjangka WTI ditutup 29 persen lebih rendah untuk pekan yang berakhir 20 Maret. Hal ini merupakan penurunan persentase mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 18 Januari 1991, menurut Dow Jones Market Data. Minyak mentah Brent mengalami kerugian mingguan sebesar 20,3 persen.