Trafik data XL Axiata di Sumatera naik akibat penerapan belajar di rumah

id xl axiata, virus corona, covid-19, belajar di rumah, bekerja dari rumah

Trafik data XL Axiata di Sumatera naik akibat penerapan belajar di rumah

Teknisi XL Axiata sedang melakukan pemeriksaan terhadap perangkat BTS di daerah Wisata Danau Toba, Samosir. (Antara Lampung/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Jaringan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengalami alonjakan trafik data yang signifikan sepanjang sepekan menyusul masyarakat menerapkan bekerja dan belajar dari rumah akibat dampak virus corona baru (COVID-19). 

"Berdasarkan lokasi, sebagian area di Sumatera mengalami kenaikan trafik data yang juga signifikan. Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, naik 16 persen, Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, naik 14 persen, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, naik 11persen, dan Kabupaten Belitung, Bangka Belitung naik 10 persen, " kata Plt) Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin. 

Sementara,  lanjut dia,  data dari pusat pemantauan jaringan Customer Experience and Service Operation Center menunjukkan kenaikan cukup tajam yaitu rata-rata sebesar 10 persen dibandingkan hari normal pada trafik penggunaan seluruh layanan data dalam cakupan nasional. 

Akses ke aplikasi-aplikasi penunjang kerja dan belajar dari rumah menjadi favorit pelanggan, dengan kenaikan trafik tertinggi sebesar 48 persen. 

Ia mengatakan, di luar Lebaran dan Natal/Tahun Baru, ini adalah kenaikan trafik data secara nasional yang tertinggi. Kenaikan trafik tertingginya mencapai 15 persen dibanding hari biasa. 

Pemicunya terutama adalah akses ke layanan data penunjang bekerja dan belajar dari rumah. Selain itu, program dukungan XL Axiata dengan memberikan free 2GB per hari untuk akses ke layanan data tertentu itu juga telah dimanfaatkan secara maksimal oleh pelanggan di berbagai daerah. 

"Kami akan terus memantau situasi dan kondisi yang ada, untuk menyiapkan jaringan lebih lanjut sebagai antisipasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang muncul di hari-hari mendatang," jelasnya. 

Gede menambahkan, hingga sepekan terakhir, pihaknya belum menambah kapasitas jaringan yang ada karena memang sudah dipersiapkan untuk bisa menampung kenaikan trafik hingga dua kali dari trafik hari normal. 

Meski demikian, lanjut dia,  opsi untuk meningkatkan kapasitas selalu terbuka kapan saja dengan menyesuaikan pada kebutuhan pelanggan. 

Selain itu, XL Axiata juga siap menjaga kualitas jaringan dengan mengerahkan semua kemampuan seperti layaknya saat menghadapi lonjakan trafik Lebaran. 

Beberapa langkah di antaranya adalah mengerahkan mobile BTS (MBTS) untuk lokasi-lokasi yang memerlukan, juga melakukan rekayasa pengalihan trafik ke jaringan yang lebih longgar.

Layanan data yang paling tinggi secara nasional kenaikannya berturut-turut menurut jenisnya adalah Ruang Guru 48 persen,  Netflix 46 persen, Facebook 11 persen, Whatsapp 10 persrn dan Mobile Legend 8 persen.

Khusus aplikasi-aplikasi yang mendukung bekerja dan belajar dari rumah, selain Ruang Guru, kenaikan trafik yang tinggi juga terjadi pada Google Classroom 2.354 persen, Brainly 84 persen, Zenius 54 persen, dan Udemy 44 persen.  

Untuk media sosial, di mana masyarakat dan pelanggan banyak memantau perkembangan dan informasi terkait wabah Covid-19, secara nasional kenaikan trafik terjadi pada Facebook sebesar 11 persen, Instagram 2 persen, Youtube 3 persen, dan Twitter 3 persen. 

Akses ke web browsing juga ikut meningkat, yaitu sebesar 2 persen, termasuk ke website-website yang menyediakan informasi seputar Covid-19. Aplikasi berbagai media massa online yang menyediakan berita-berita update tentang peristiwa besar ini juga meningkat signifikan, yaitu rata-rata sebesar 8 persen.     

Seiring dengan terus menyebarnya virus Covid-19 ke berbagai daerah, XL Axiata juga siap menjaga performa jaringan di seluruh wilayah layanan. 

Hingga akhir tahun 2019, kekuatan jaringan XL Axiata ditopang oleh total lebih dari 130.000 BTS, termasuk lebih dari 40.000 BTS 4G di 425 kota/kabupaten. Fiberisasi jaringan telah terlaksana lebih dari 50 persen dari total BTS yang berada di berbagai provinsi di Indonesia.