Penanganan COVID-19, apa yang paling dibutuhkan ?

id covid-19,virus corona,penanganan corona,corona,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Penanganan COVID-19,  apa yang paling dibutuhkan ?

Perwakilan Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D menyampaikan perkembangan penanganan pandemi penularan SARS-CoV-2 di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020). (ANTARA/Martha Herlinawati S)

Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D mengatakan penanganan pandemi penularan SARS-CoV-2 saat ini sangat membutuhkan alat pelindung diri (APD) dan juga perangkat alat untuk melakukan uji laboratorium.

Wiku dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Minggu, mengatakan tim pakar telah merumuskan prioritas alat kesehatan yang dibutuhkan saat ini adalah APD, perangkat uji laboratorium seperti reagen RT-PCR, viral transfer media (alat untuk mengirim sampel virus), rapid diagnostic test (kit tes cepat), dan nasal swab (alat untuk mengambil spesimen.

Selain itu alat kesehatan yang juga dibutuhkan dalam perawatan pasien COVID-19 adalah ventilator untuk membantu pernapasan bagi pasien yang mengalami gejala sesak napas.



Wiku menjelaskan bahwa laboratorium yang ada di berbagai daerah di Indonesia sebenarnya bisa melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi virus COVID-19. Namun hal itu membutuhkan reagen RT-PCR untuk setiap laboratorium.

"Sebenarnya laboratorium di Indonesia yang memiliki RT-PCR jumlanya cukup banyak dan itu apabila disediakan dengan reagen yang tepat akan mampu melakukan pemeriksaan lebih cepat," kata Wiku.

Tim Pakar dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang terdiri dari beberapa tim ahli juga telah merumuskan sejumlah pedoman pencegahan untuk masyarakat serta penanganan medis di fasilitas kesehatan.



Yaitu pedoman mengenai komunikasi informasi serta edukasi masyarakat tanpa tatap muka, pedoman tata kelola rujukan pasien dan calon pasien, tata kelola rapid test di laboratorium, tata kelola pasien di rumah sakit, tata kelola karantina dan isolasi, dan tata kelola penanganan pasien meninggal.

Wiku menyebutkan tim pakar juga melakukan pratinjau terhadap berbagai hibah alat kesehatan dan logistik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menyeleksinya sebagaimana prioritas yang dibutuhkan.