RSUP M Djamil dirikan posko khusus COVID-19

id Berita Padang, RSUP M Djamil,Padang,Sumbar,posko kesehatan,COVID-19,tenda,Kemenkes,BPBD

RSUP M Djamil dirikan posko khusus COVID-19

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Sumbar, Gustavianof. (FOTO ANTARA/Laila Syafarud)

Padang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat mendirikan posko kesehatan untuk mencegah terjadinya lonjakan pasien yang dicurigai terpapar virus COVID-19 yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.

"Posko tersebut didirikan di depan ruang isolasi yang terdiri atas dua tenda, satu tenda untuk pasien dan satu tenda lagi untuk tim medis," kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang Gustavianof, di Padang, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa kedua tenda itu bantuan dari Kementerian Kesehatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan Sumbar.

"Karena ruangan isolasi memang sudah tidak ada lagi, maka kita membutuhkan posko untuk mengantisipasi penambahan jumlah pasien yang dicurigai COVID-19," katanya.

Ia juga menjelaskan posko tersebut merupakan tempat pemeriksaan kedua setelah dilakukan pemeriksaan pertama di ruangan instalasi gawat darurat (IGD).

"Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD, pasien akan dipindahkan ke posko untuk menentukan statusnya. Apakah pasien tersebut hanya demam biasa atau diduga COVID-19. Jika diduga COVID-19 maka pasien tersebut akan dirawat di ruang isolasi sesuai standar operasional prosedur (SOP)," katanya.

Ia menyebutkan di dalam posko tersebut juga dilengkapi dengan tempat tidur, beberapa alat medis dan pendingin ruangan sehingga pasien yang ditempatkan di posko itu bisa nyaman.

Lebih lanjut ia mengatakan posko kesehatan tersebut mulai beroperasi pada beberapa hari ke depan.

Kemudian ia juga menyebutkan saat ini RSUP M Djamil Padang telah menyediakan 100 perangkat alat pelindung diri (APD) tim medis berupa pakaian hazmat, masker, dan alat pelindung diri lainnya untuk penanganan lanjut pasien diduga COVID-19.

"Akan tetapi tetap saja tidak akan mencukupi jika jumlah pasien terus bertambah, apalagi saat ini APD tersebut sudah mulai langka. Namun pihak rumah sakit akan terus berupaya untuk pengadaannya," demikian  Gustavianof.