Amman (ANTARA) - Pemerintah Yordania pada Jumat (20/3) mengumumkan akan menerapkan karantina wilayah, demi menangani pandemi COVID-19 akibat infeksi virus corona jenis baru.
Kebijakan tersebut berlaku mulai Sabtu pukul 07.00 pagi waktu setempat hingga ada pengumuman lebih lanjut, menurut juru bicara pemerintah, Amjad Al Adailah.
Raja Abdullah II telah menyatakan status darurat COVID-19 yang memberikan wewenang bagi pihak pemerintah untuk memberlakukan jam malam yang diawasi militer serta langkah lainnya dalam membatasi pergerakan masyarakat.
Pasukan tentara Yordania terlebih dahulu mengunci wilayah ibu kota Amman pada Kamis (19/3), mencegah pergerakan keluar masuk sekitar 10 juta warga demi membatasi penularan lebih lanjut virus corona.
Sebelumnya, Yordania juga telah menutup perbatasan darat dan laut dengan Suriah, Irak, Mesir, dan Israel, serta menghentikan seluruh penerbangan pesawat dari dan ke luar negeri sejak Selasa (17/3).
Hingga saat ini, menurut konfirmasi yang disampaikan Menteri Kesehatan Saad Jaber, di Yordania tercatat 85 kasus positif COVID-19.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib
Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Selasa, 10 Oktober 2023 14:21 Wib