Tunis (ANTARA) - Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) yang berbasis di Tripoli menyatakan status darurat atas virus corona dan akan menutup seluruh perjalanan udara dan pelabuhan laut mulai Senin, kata Perdana Menteri Fayez al-Serraj, Sabtu (14/3).
Serraj juga menuturkan bahwa pemerintah yang diakui secara internasional itu telah mengalokasikan 500 juta dinar Libya (sekitar Rp5,2 triliun) untuk memerangi corona jika virus yang telah menelan banyak korban jiwa itu mencapai Libya. Hingga kini, negara tersebut belum mengkonfirmasi kasus apa pun terkait COVID-19.
Libya, yang terpecah selama bertahun-tahun antara pemerintah saingan yang terlibat perang hampir satu tahun, tidak memiliki fasilitas isolasi yang memadai dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk menangani virus tersebut, menurut kepala pusat pengendalian penyakit Libya kepada Reuters, Kamis (12/3).
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Polisi naikkan status kasus perundungan siswa ke penyidikan
Rabu, 21 Februari 2024 14:57 Wib
Pakar sebut status pendaftaran Prabowo-Gibran tetap sah
Selasa, 6 Februari 2024 6:09 Wib
BBWS VIII sebut 10 sungai di Sumatera Selatan berstatus siaga
Minggu, 14 Januari 2024 21:55 Wib
PVMBG imbau warga Flores Timur waspadai guguran lava erupsi Lewotobi
Sabtu, 13 Januari 2024 12:50 Wib
MU pulangkan Jadon Sancho ke Dortmund dengan status pinjaman
Kamis, 11 Januari 2024 20:23 Wib
Status Awas Lewotobi, PVMBG imbau warga tinggalkan Desa Dulipali
Rabu, 10 Januari 2024 1:10 Wib
PVMBG: Ada potensi bahaya gas beracun di kawah Gunung Marapi
Selasa, 9 Januari 2024 21:32 Wib
Inter tegaskan status juara musim dingin usai kalahkan Verona 2-1
Sabtu, 6 Januari 2024 22:01 Wib