Balatmas Banjarmasin dorong pengembangan wisata masyarakat adat

id Masyarakat adat,Balatmas,wisata adat kalsel,wisata adat

Balatmas Banjarmasin dorong pengembangan wisata masyarakat adat

Pembukaan pelatihan masyarakat adat dari tiga kabupaten di Kalsel, untuk pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan oleh Balatmas. Pelatihan dilaksanakan selama lima hari sejak 10 Maret 2020, yang diikuti sekitar 80 orang. (ANTARA/Latif Thohir)

Orientasi pembangun dari dana desa tadinya fokus ke infrastruktur, sekarang sudah mengarah ke pengembangan destinasi wisata
Banjarmasin (ANTARA) - Balai Pelatihan Masyarakat (Balatmas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berupaya mendorong tumbuhnya sektor pariwisata dan budaya daerah melalui pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adat dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.

Kepala Balatmas Pepen Ependi di Barito Kuala Rabu mengatakan pihaknya mendukung pengembangan sektor tersebut dan kini sedang melatih 80 orang masyarakat adat untuk meningkatkan kemampuan menggali berbagai potensi wisata di daerahnya berikut cara pengelolaannya.
Baca juga: Pemkot Tarakan kemas wisata di rumah adat Tidung

Pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari ke depan tersebut, diharapkan mampu memberikan pembekalan berupa peningkatan keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan potensi di daerahnya sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa.

Adapun peserta pelatihan antara lain aparatur desa dan tokoh masyarakat dari kabupaten Banjar, Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Pelaksanaan pelatihan yang dibuka oleh Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), juga dihadiri perwakilan Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi (Balilatfo), Kepala Dinas Pemberdayaan Masarakat Desa (DPMD) Kalsel.

Menurut Pepen, pelatihan tersebut merupakan program pemerintah pusat, melalui kemendes untuk mendukung pelestarian nilai budaya di daerah serta memberikan pembekalan berupa peningkatan keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk melakukan pengelolaan dan pengembangan wisata di desa masing masing.

"Potensi wisata di Kalsel cukup besar, selain alam, kekayaan adat dan budaya di provinsi ini, juga memiliki daya tarik wisata yang cukup besar, sehingga pemerintah harus hadir untuk mendukung dan melestarikannya," katanya.

Diharapkan, potensi-potensi tersebut, akan mampu ditumbuhkembangkan oleh seluruh peserta pelatihan ke depannya.

Kepala DPMD Kalsel Zulkifli mengungkapkan saat ini Pemprov Kalsel sedang menggeser orientasi pembangun dari dana desa yang tadinya fokus ke infrastruktur, sekarang sudah mengarah kepada pengembangan destinasi wisata.
Baca juga: Masyarakat adat tolak Danau Rana jadi destinasi wisata dunia

Diungkapkan, di Kalsel terdapat beberapa destinasi wisata yang dikolaborasikan pengelolaannya dengan beberapa dinas, seperti dinas kehutanan, dinas esdm, dinas pariwisata, dinas PUPR dan dinas PMD.

Melalui pelatihan yang dilaksanakan Balatmas, tambah dia, merupakan sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka memaksimalkan pengembangan wisata didaerah.

"Jadi ini wujud kerja sama kami antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, dalam rangka untuk memanfaatkan secara maksimal baik itu dana desa maupun peningkatan kualitas, khususnya pariwisata yang ada di Kalsel," katanya.