Destinasi wisata baru, 70 desa di Kalsel berpotensi jadi desa wisata

id Desa Wisata,kalsel,desa wisata kalsel

Destinasi wisata baru, 70 desa di Kalsel  berpotensi jadi desa wisata

Wisata Tubing Trip di Desa Alat Hantakan (Antara News kalsel/M. Taupik Rahman) (Antara News kalsel/M. Taupik Rahman/)

Dari 1.864 desa di Kalsel, terdapat 70 desa wisata yang tersebar di beberapa kabupaten yang berpotensi dikembangkan
Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 70 desa dari 1.864 desa di Kalimantan Selatan (Kalsel) berpotensi dikembangkan sebagai desa wisata dan beberapa diantaranya menjadi tempat tujuan wisata baru di provinsi tersebut Selatan yang mampu menyedot wisatawan lokal maupun nasional untuk berkunjung.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kalsel Zulkifli, di Banjarmasin, Rabu, mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sedang berupaya keras menggali berbagai potensi wisata baru di daerah.

"Dari 1.864 desa di Kalsel, terdapat 70 desa wisata yang tersebar di beberapa kabupaten yang berpotensi dikembangkan," katanya.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin targetkan destinasi wisata 11 Bali Baru berbasis sungai

Saat ini beberapa SKPD Pemprov Kalsel berkolaborasi melakukan pengembangan desa wisata. Bahkan Desa Tiwingan di Kabupaten Banjar telah terpilih menjadi salah satu desa dengan predikat terbaik ke empat dari 70 ribu desa di Indonesia dalam hal pengelolaan program desa wisata.

Upaya pemerintah provinsi tersebut, kata Zulkifli, juga mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, antara lain melalui penyelenggaraan pelatihan selama lima hari, untuk masyarakat yang tinggal di kawasan daerah adat.

Pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Masyarakat (Balatmas) Banjarmasin tersebut diikuti sebanyai 80 orang dari Kabupaten Banjar dan Tanah Laut dan Hulu Sungai Tengah (HST).

Salah satu peserta pelatihan yang mewakili kelompok sadar wisata (pokdarwis ) Desa Panjaratan Asmani mengungkapkan, saat ini di desanya telah mengembangkan wisata susur sungai bekantan.

Kawasan wisata yang juga merupakan kawasan hutan tersebut, seluas sekitar tujuh kilometer yang pengelolaannya dilakukan oleh Pokdarwis setempat.

Menurut dia, biasanya lokasi wisata tersebut, akan banyak pengunjung pada akhir pekan terutama hari Minggu, karena kebanyakan pengunjungnya adalah mahasiswa dan pelajar sekolah.

"Biasanya banyak mahasiswa atau pelajar yang belajar tentang habitat bekantan dan ekosistem di lokasi tersebut," katanya.
Baca juga: Guna menyedot kunjungan turis ke Bumi Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel gelar 32 event pariwisata sepanjang 2020

Melalui pelatihan ini, tambah dia, diharapkan nantinya akan memberikan manfaat, dengan ide dan terobosan untuk pengembangan desa wisata tersebut, sehingga hasilnya bisa menambah kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

Menurut Asmani pelatihan tersebut antara lain meliputi, upaya pengembangan desa wisata, kemudian cara untuk membantu masyarakat agar bisa memahami apa itu desa wisata, upaya mempromosikan daerah wisata.

"Jadi pelatihan ini sangat membantu sekali pelatihan di sini dan akan kami jalankan untuk di desa kami," katanya.