Dubes: warga Jepang di Indonesia bukan sumber penyebaran corona

id dubes jepang masafumi ishii,virus corona,covid 19,warga negara jepang

Dubes: warga Jepang di Indonesia bukan sumber penyebaran corona

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii saat ditemui pada perayaan Hari Ulang Tahun Kaisar di Jakarta, Selasa (18/2/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Jakarta (ANTARA) -

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menyebut bahwa warganya yang tinggal di Indonesia bukan merupakan sumber penyebaran virus corona.

Sebaliknya, ia menegaskan bahwa warga negara Jepang adalah sahabat Indonesia.

“Jepang mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran infeksi virus corona,” kata Ishii melalui keterangan tertulis Kedubes Jepang, Senin malam.

Baca juga: Semua laga Ligue 1 di Prancis dimainkan tanpa penonton sampai 15 April

Selain itu, pemerintah Jepang juga memiliki pandangan yang sama dengan Presiden RI Joko Widodo bahwa yang harus lebih dikhawatirkan adalah berita-berita hoaks dan reaksi berlebihan.

Pesan tersebut disampaikan Presiden Jokowi melalui video yang dirilis di media sosial, 5 Maret 2020. Dalam video berdurasi 2 menit itu, Jokowi mengimbau masyarakat tidak perlu takut secara berlebihan terhadap virus corona atau COVID-19 karena berdasarkan data, 94 persen penderitanya dapat disembuhkan.

Video itu juga berisi cara-cara pencegahan infeksi virus corona, antara lain, dengan mencuci tangan yang benar selama 20 detik, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, serta mengambil jarak dengan siapapun yang batuk atau bersin.

Baca juga: Seremoni penyalaan obor Olimpiade Tokyo tanpa penonton

Menanggapi video tersebut, Dubes Ishii menyatakan kesiapan Jepang untuk bersama-sama menanggulangi virus corona.

“Gotong royong, kerja bersama, maju bersama,” kata dia.

Hingga Senin malam, pemerintah telah mencatat 19 kasus positif corona di Indonesia dari total 23 suspect yang diisolasi di sejumlah rumah sakit.

Dari belasan kasus tersebut, kasus 01 adalah perempuan berusia 31 tahun yang mengalami kontak langsung dengan warga negara Jepang yang menjadi kasus terkonfirmasi ke-24 di Malaysia.

Kasus lain yang melibatkan Jepang yakni kasus 06, dialami pria 36 tahun yang merupakan anak buah kapal Diamond Princess yang tertambat di Yokohama akibat infeksi virus corona terhadap para penumpang dan krunya.

Baca juga: Benarkah jamu tradisional bisa menangkal COVID-19?