Kemenkes: Sebanyak 94 orang meninggal akibat DBD

id Kasus dbd,dbd ntt,klb ntt,demam berdarah,KLB DBD

Kemenkes: Sebanyak 94 orang meninggal akibat DBD

Warga menguras tempat penampungan air guna mencegah demam berdarah dengue di Jakarta, Kamis (5/3/2020). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sebanyak 94 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air pada rentang waktu Januari hingga awal Maret 2020. 

"Data per hari ini tercatat 94 kematian dari total 14.716 kasus secara nasional," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Data kematian tersebut di antaranya yang berada pada zona merah Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 29 orang, Jawa Barat 15 orang dan Jawa Timur 11 orang. 

Kemudian pada zona kuning di antaranya tujuh kasus kematian akibat DBD di Lampung, empat di Jawa Tengah, tiga di Bengkulu dan tiga di Sulawesi Tenggara. 

Kemudian masing-masing dua kasus kematian di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. 

Selain itu, masing-masing satu kasus kematian di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. 

Ia mengatakan total kasus tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2019 dimana terdapat 436 kematian akibat DBD dari keseluruhan 51.400 kasus pada rentang waktu yang sama. 

Lebih lanjut dia mengatakan, sepanjang 2019 Kemenkes mencatat terdapat sebanyak 137.761 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 917 orang. 

Terkait pasien yang terjangkit demam berdarah pada 2020 menurut klasifikasi umur, terbagi atas lima klasifikasi yaitu pasien usia di bawah satu tahun sebanyak 2,13 persen, usia 1-4 tahun 9,23 persen, usia 5-14 tahun 41,72 persen, usia 15-44 tahun 37,25 persen dan pasien terjangkit di atas 44 tahun sebanyak 9,67 persen. 

Sedangkan untuk kasus yang terjadi terakhir, ia mengatakan Kabupaten Sikka di NTT telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan total temuan 1.074 kasus dan 11 di antaranya meninggal dunia. 

Sementara itu, untuk keseluruhan NTT tercatat sebanyak 1.300 kasus DBD dan 29 di antaranya meninggal dunia.