Budapest (ANTARA) - Hongaria pada Rabu membenarkan dua kasus pertama virus corona pada dua mahasiswa asal Iran di negara tersebut.
Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan di laman Facebook miliknya: "Kami mencatat infeksi individu pertama, atau lebih tepatnya dua orang, yang harus kami rawat inap. Mereka belum menunjukkan gejala, namun kenyataannya infeksi tersebut terkonfirmasi."
Iran menjadi salah satu negara yang paling terdampak virus corona di luar China, tempat munculnya pertama kali virus tersebut pada akhir tahun lalu.
Mahasiswa itu pulang ke rumahnya di Iran selama liburan tahun baru dan salah satunya melapor untuk diperiksakan kesehatannya setibanya di Hongaria guna memastikan bahwa ia tidak terinfeksi, kata kepala institut nasional untuk penyakit menular, Janos Szlavik.
Baca juga: 139 kasus baru infeksi corona di China
Szlavik menolak memberikan keterangan perihal kampus mereka.
Istri dari salah satu mahasiswa itu dan teman perempuan mahasiswa satunya kini diisolasi, katanya, menambahkan Hongaria sedang meninjau pergerakan mereka sebelum didiagnosa dan risiko penularan lebih lanjut.
Epidemik tersebut menyebar lebih luas ke seluruh dunia pada Rabu, dengan kasus terkonfirmasi hampir mendekati 100.000 kasus secara global. Italia mempertimbangkan penutupan seluruh sekolah, pusat budaya dan acara publik, saat para ekonom memperingatkan dampak terhadap ekonomi akibat virus corona.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dinkes Tanggamus tangani 207 kasus diare pada Ramadhan dan Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 14:06 Wib
Polda Lampung: Terjadi 63 kasus kecelakaan selama Ops Ketupat Krakatau
Jumat, 19 April 2024 16:09 Wib
Kasus Karimun Jawa jatuhkan citra produk ekspor udang Indonesia
Jumat, 19 April 2024 15:25 Wib
Dinkes Tanggamus minta warga terapkan PSN cegah Kasus DBD
Jumat, 19 April 2024 14:56 Wib
Ditlantas Polda Lampung catat 63 kasus kecelakaan selama Operasi Ketupat Krakatau 2024
Rabu, 17 April 2024 14:30 Wib
Polisi dalami kasus pembunuhan pria terkubur dalam rumah di Bandung
Selasa, 16 April 2024 20:12 Wib
PDAM Way Rilau kooperatif terkait kasus SPAM Bandarlampung
Jumat, 5 April 2024 19:48 Wib
Kepala BKKBN sebut audit kasus penting untuk telusuri penyebab stunting
Kamis, 4 April 2024 21:18 Wib