Menteri BUMN datangkan bahan baku masker dari Eropa

id Bahan baku masker,Erick Thohir ,Menteri BUMN

Menteri BUMN  datangkan bahan baku masker dari Eropa

Seorang apoteker memasukkan sebuah masker ke kantong plastik di Apotek Kimia Farma, Jakarta, Rabu (4/3/2020). ANTARA/Aji Cakti

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir berencana datangkan bahan baku masker dari Eropa jika stok bahan baku dari China untuk membuat perlengkapan kesehatan tersebut habis.

"Bahan baku untuk pembuatan masker (saat ini) dari China, jadi kalau nanti stoknya habis, pasti kita juga harus membeli bahan baku alternatif dari Eropa, sudah ada stoknya di Eropa," ujar Erick Thohir di Jakarta, Rabu.

Namun Erick Thohir meminta masyarakat untuk memahami jika harga masker di waktu mendatang mengalami kenaikan, mengingat bahan baku untuk membuat masker berasal dari Eropa.

"Tapi harganya kalau dari Eropa pasti lebih mahal. Jadi jangan digosipkan ketika nanti stok masker yang bahan bakunya dari China habis, lalu tiba-tiba harganya naik kemudian dibilang Kimia Farma mengambil kesempatan dalam kesempitan, mengingat bahan baku pembuatan maskernya berbeda antara yang dari China dengan Eropa," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memastikan stok masker dan perlengkapan kesehatan lainnya aman dan tersedia di seluruh apotek Kimia Farma.

Erick mengatakan bahwa bahkan Kimia Farma sudah mulai membatasi bahwa tidak boleh pembeli membeli masker lebih dari dua masker.

Selain itu,  Menteri BUMN tersebut memastikan harga masker yang dijual Kimia Farma normal dan tidak mengalami kenaikan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kimia Verdi Budidarmo mengatakan bahwa jumlah stok masker yang ada saat ini sekitar 215 ribu lembar masker. Pihaknya masih melakukan pemesanan sekitar 7,2 juta lembar masker.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri memastikan bahwa stok atau persediaan masker di pasar dalam negeri kurang lebih mencapai 50 juta sehingga masyarakat diminta tidak panik.

Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan akan meminta jajarannya untuk melakukan cek dan tinjau langsung ke lapangan terkait hal itu.

Di pasaran, masker sempat dikeluhkan sebagian masyarakat langka, yang diduga salah satunya karena ada aksi borong masker oleh sejumlah kalangan yang merasa panik.

Kepanikan terjadi tak lama setelah Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan kasus infeki Virus Corona pertama di Indonesia.