ITERA hadirkan pakar energi Jepang bahas potensi mikro hidro Sumatera

id ITERA,Mikro Hidro

ITERA hadirkan pakar energi Jepang bahas potensi mikro hidro Sumatera

Pakar energi dari Jepang Direktur Pengembangan Produk dari perusahaan Nakayama Iron Works, Dr. Watanabe Yoshinobu saat memberikan materi pada Kuliah Umum di ITERA, Rabu. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menghadirkan pakar energi dari Jepang yakni Direktur Pengembangan Produk dari perusahaan Nakayama Iron Works, Dr. Watanabe Yoshinobu untuk membahas potensi mikro hidro di Pulau Sumatera pada kuliah umum bertajuk "Teknologi energi terbarukan pada tenaga mikro hidro (PLTA mini)".

"Dengan menghadirkan pakar dari jepang ini tentunya membuka kesempatan magang bagi mahasiswa dan dosen kita mengingat perusahaan perusahaan Nakayama Iron Works memiliki latar belakang yang cukup baik dalam pengembangan teknologi energi,"kata Wakil Rektor Bidang Akademik ITERA Prof. Dr. Ing. Mitra Djamal, di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Rabu.

Ia menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah mencari sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, untuk itu sebagai perguruan tinggi, pihaknya mencoba mengkaji hal tersebut dengan menggandeng pakar dari Jepang dalam mengupas salah satu sumber energi terbarukan, yakni mikro hidro. 

Dia menyebutkan, energi menjadi isu penting untuk bangsa Indonesia dengan jumlah penduduknya besar yang secara langsung membutuhkan konsumsi energi yang banyak. 

Menurutnya, ada berbagai pilihan energi terbarukan, namun mengingat Indonesia memiliki banyak sumber energi air seperti sungai, maka mikro hidro adalah salah satu solusi atas permasalahan seperti sumber energi di Sumatera.

“Semoga kesempatan mendatangkan pakar dari jepang ini juga dapat menjadi awal dari rencana kerja sama jangka panjang ITERA dengan perusahaan Nakayama Iron Works,” ujarnya.

Sementara itu Direktur Pengembangan Produk dari perusahaan Nakayama Iron Works, Dr. Watanabe Yoshinobu, memaparkan bahwa pada dasarnya mikro hidro menggunakan sistem mirip seperti kincir air, namun dibanding dengan kincir, mikro hidro dapat menghasilkan 2.000 kali tenaga yang lebih besar.

“Mikro hidro jauh lebih efisien, dengan sedikit air yang masuk energi yang dihasilkan dapat lebih banyak. Perbandingannya, satu mikro hidro dapat meng-cover kebutuhan seribu kepala keluarga,” kata dia.

Sehingga, lanjutnya, di Pulau Sumatra dapat dipasangkan mikro hidro di sungai-sungai yang ada dan terkoneksi membentuk Smart Grid. Sumber listrik tersebut, dapat dibagi tidak hanya di daerah penempatan alat tersebut tetapi ke tempat-tempat terutama di desa-desa yang belum tersentuh listrik.