Bandarlampung (ANTARA) - Produksi ubi kayu Provinsi Lampung secara genetik mampu menghasilkan lebih dari 25 ton per hektare (ha).
"Secara genetik ubi kayu kita mampu memproduksi lebih dari 25 ton/ha. Untuk itu kita harus mengupayakan bagaimana tanaman ubi kayu kita dapat seperti yang diharapkan," jelas Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Kuswanta, pada acara peningkatan produktivitas dan hilirisasi kakao dan ubi kayu, di Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menjelaskan Lampung merupakan penghasil ubi kayu dunia. Namun, produksi ubi kayu Lampung baru mencapai 25 ton/ha.
Menurut Kuswanta, salah satu yang menjadi permasalahan kurangnya hasil produktivitas ubi kayu petani adalah terkait pengaturan waktu tanam, dan kurangnya sinergi dengan para pengusaha, sehingga kurang sesuainya kapasitas pabrik dengan hasil produktivitas.
"Untuk mengatasi ini maka diperlukan regulasi antara petani dan pengusaha," jelasnya.
Sementara itu, petani ubi kayu dari Kabupaten Tulang Bawang Lauri menjelaskan bahwa dirinya bersama petani hanya mengetahui bagaimana menghasilkan ubi kayu dengan maksimal, dengan melakukan pengolahan lahan, dan penggunaan pupuk. Selama ini hanya mampu menghasilkan 25 ton per hektare.
"Kami hanya mengupayakan itu, belum mampu memaksimalkan hasil ubi kayu dengan maksimal. Untuk itu, kami para petani berharap adanya pembinaan dari dinas terkait dan para pengusaha, sehingga kami mampu memaksimalkan produktivitas, dan mendapatkan harga jual yang tinggi," jelas Lauri.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tengah melakukan terobosan dengan hilirisasi produk kakao dan ubi kayu guna memperkuat daerah setempat sebagai lokomotif pertanian nasional.
Ia menjelaskan komoditas ubi kayu, Provinsi Lampung merupakan daerah dengan total produksi ubi kayu terbesar nasional.
Ia menambahkan, Provinsi Lampung dikenal dengan beberapa komoditas unggulan karena kontribusinya dalam pemenuhan kebutuhan nasional dan ekspor, terutama kakao dan ubi kayu.
Produksi ubi kayu Lampung bisa di atas 25 ton per hektare
Kegiatan peningkatan produktivitas dan hilirisasi kakao dan ubi kayu, di Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lampung, di Bandarlampung, Rabu (19/2/2020) (Antara Lampung/HO)
