Rycko Menoza: Seorang pemimpin harus bisa mengayomi masyarakat

id rycko menoza szp, calon wali kota, bandarlampung

Rycko Menoza: Seorang pemimpin harus bisa mengayomi masyarakat

Bakal calon wali kota Bandarlampung, Rycko Menoza (tengah) (Antara Lampung/HO)

Saya berkomitmen untuk mengayomi semua golongan, karena Bandarlampung terdiri atas berbagai latar belakang masyarakatnya
Bandarlampung (ANTARA) - Bakal calon Walikota Bandarlampung, Rycko Menoza SZP mengatakan seorang pemimpin harus menjunjung tinggi keberagaman dan berkomitmen untuk mengayomi semua lapisan masyarakat.

"Saya berkomitmen untuk mengayomi semua golongan, karena Bandarlampung terdiri atas berbagai latar belakang masyarakatnya," kata Rycko,  di Bandarlampung, Selasa (18/2).

Seperti apa yang diwariskan oleh ayahnya Sjachroedin ZP, tertanam dalam dirinya bahwa yang tinggal dan menetap di Lampung adalah warga Lampung yang harus diayomi dalam bingkai persatuan dan kesatuan.

"Memang ada yang berasal dari keturunan dari daerah lain seperti, Jawa, Medan, Sunda, Bali, Tionghoa dan lainnya. Tetapi karena mereka sudah tinggal dan ikut membangun daerah maka sudah menjadi warga Lampung," kata Rycko.

Begitu juga dengan umat beragama atau kelompok-kelompok tertentu, semua harus mendapatkan dukungan  yang sama sesuai porsinya terutama dalam menikmati pembangunan daerah. Tidak hanya salah satu kelompok saja yang mendapatkan perhatian dan bantuan-bantuan.

Sesuai dengan tagline 'Bandar Lampung Baru ' (Bersih, Aman, Religius, Unggul) Rycko juga berkomitmen untuk menjadikan Kota Bandarlampung yang religius jika memimpin kota ini ke depan.

Salah satu programnya yakni memberikan bantuan pembangunan dan operasional untuk semua rumah ibadah yang ada di Kota Bandarlampung termasuk wisata rohani untuk seluruh umat beragama, insentif untuk guru mengaji dan dukungan program untuk semua umat beragama.

Termasuk program umrah, kata dia, perlu dievaluasi agar peruntukkannya tepat sasaran, misalnya untuk guru ngaji, atlet-atlet berprestasi atau masyarakat yang telah ikut serta berpartisipasi mendukung pemerintah dalam membangun daerah.

"Pemberian umrah gratis jangan asal-asalan, dan jangan kelompok majelis taklim tertentu saja yang diumrahkan," kata Rycko.

Semua itu, kata Rycko adalah uang rakyat yang dikumpulkan dari cucuran keringat masyarakat Bandarlampung baik dari pajak dan lain-lain,  jadi peruntukannya harus benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat.

"Uang rakyat juga harus digunakan sebaik-baiknya untuk pemerataan pembangunan agar dirasakan secara adil semua lapisan masyarakat," tambah dia.