Bandarlampung (ANTARA) -
Puluhan komunitas di Provinsi Lampung yang tergabung dalam "Gerakan Retorika Sampah" berkumpul bersama untuk membahas permasalahan limbah di Kota Bandarlampung.
"Untuk kegiatan hari ini kami mengumpulkan semua komunitas maupun perorangan yang peduli terhadap lingkungan, terutama sampah, khususnya di pesisir Kota Bandarlampung," kata Inisiator Gerakan "Retorika Sampah", Perdiansyah, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa pada kegiatan ini ada sebanyak 35 komunitas dan juga perorangan yang antusias mengikuti diskusi ini. Hasil dari pembahasan ini nantinya diharapkan mereka mampu menjalankan kampanye ke masyarakat untuk mencintai lingkungan sekitar.
Ia menjelaskan bahwa Gerakan Retorika Sampah ini, sebagai bentuk intepretasi gerakan kepedulian terkait permasalahan sampah di pesisir Lampung yang carut marut dan menumpuk tak terurus juga tersingkirkan.
"Jadi tidak hanya sekedar kumpul ngobrol saja tapi kita akan membuat gerakan yang mengedukasi masyarakat agar sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan dan juga memupuk rasa kepedulian pemerintah dengan permasalahan ini," kata dia.
Menurutnya, selama ini memang kampanye seperti ini telah dilakukan banyak komunitas namun mereka ini berjalan sendiri-sendiri sehingga dengan dikumpulkannya puluhan komunitas ini akan membuat gerakan peduli lingkungan akan semakin masif lagi ke masyarakat.
Sementara itu, Koordinator publikasi dan informasi Gerakan Retorika Sampah, Imam Setiawan mengharapkan, dengan adanya gerakan ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk bisa sadar bahwa pentingnya menjaga kebersihan.
"Karena selama ini hanya masing-masing komunitas bergerak sendiri-sendiri tanpa ada dukungan yang kuat sehingga dengan adanya wadah ini bisa membuat gerakan ini lebih besar dan tersusun," ujarnya.
Ia pun mengatakan bahwa peran media juga menjadi menjadi penting untuk bisa mensosialisasi kebersihan sampah ke khalayak luas sebab dengan adanya publikasi akan ada banyak pihak yang sadar akan pentingnya lingkungan tanpa sampah.
Sementara itu salah satu perwakilan komunitas peduli lingkungan dari Travel Blogger Impobal, Indra Pradya, merasa senang bisa berkumpul bersama dan berdiskusi mengenai limbah di Bandarlampung ini.
"Kita tadi fokus ngebahas sampah yang ada di pesisir Kota Bandarlampung. Dan tadi kami membuat tim dari puluhan komonitas itu seperti tim edukasi, sosialisasi, aksi dan publikasi," kata dia.
Menurutnya, berbicara sampah tidak bisa hanya dengan bilang stop buang sampah sembarangan namun harus ada program dan aksi yang berkesinambungan yang dapat menyadarkan masyarakat bahwa dampak dari limbah itu berbahaya.
"Tim kita ini, nantinya akan melakukan sosialisasi di sekolah dan masyarakat Teluk Lampung, hingga ke pemangku kepentingan seperti Pemda dan BUMN untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah," katanya.
Berita Terkait
Itera siapkan 766 komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT
Selasa, 26 Maret 2024 20:23 Wib
BI Lampung optimistis laju inflasi selama tahun 2024 terkendali
Jumat, 16 Februari 2024 18:58 Wib
Ribuan relawan kumpul sambut Prabowo di Bandarlampung
Kamis, 11 Januari 2024 12:25 Wib
BPJN Lampung siapkan 11 posko siaga antisipasi bencana
Senin, 27 November 2023 15:48 Wib
MP3I Lampung sebut santri wajib salurkan hak suara pada Pemilu 2024
Selasa, 24 Oktober 2023 15:35 Wib
Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan delapan kali kawal narkotika milik Fredy Pratama
Senin, 23 Oktober 2023 15:22 Wib
Pemkot Bandarlampung ajak warga ciptakan menu dari sumber pangan lokal
Sabtu, 7 Oktober 2023 15:58 Wib
KPU Lampung nyatakan siap distribusikan logistik Pemilu 2024 tahap I
Selasa, 3 Oktober 2023 19:38 Wib