Warga China ikut dievakuasi ke Korsel dari Wuhan

id virus corona,Korea Selatan,evakuasi,China ,Wuhan

Warga China ikut dievakuasi ke Korsel dari Wuhan

Situasi salah satu penampungan pasien yang terjangkit virus corona di China. (Ant)

Seoul (ANTARA) - Korea Selatan, Rabu, menyambut kedatangan pesawat sewaan ketiga yang dikirim untuk mengevakuasi para warga negara Korea Selatan, dan untuk pertama kalinya juga para istri atau suami serta anggota keluarga dekat mereka, dari Wuhan.

Pada Selasa malam, penerbangan yang sama membawa 16 warga negara China yang ingin kembali ke kota asal mereka di Provinsi Hubei, termasuk sedikitnya satu perempuan yang sudah didiagnosis mengidap virus namun kemudian sembuh, demikian dilaporkan kantor berita Yonhap.

Korea Selatan memastikan di negara itu ada 28 orang yang tertular virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 1.100 orang di China, menyebar ke lebih dari 24 negara serta mengganggu perekonomian secara luas.





Pada akhir Januari, Korea Selatan mengirimkan dua penerbangan sewaan untuk memulangkan ratusan warganya dari Hubei, yang menjadi pusat wabah tersebut.

Karena blokade diterapkan di Wuhan, China, suami dan istri atau anggota keluarga para warga Korea Selatan menjadi terhalang dalam proses evakuasi. Keadaan itu memaksa beberapa keluarga mengambil keputusan sulit untuk berangkat.

Menurut kementerian luar negeri Korea Selatan, penerbangan pada Rabu membawa 147 orang, termasuk 67 warga negara China.

Para pejabat sebelumnya ingin mengevakuasi sekitar 170 orang. Tetapi, beberapa orang tidak dapat diangkut dengan pesawat karena beberapa alasan, termasuk karena tidak ada alat transportasi menuju bandara, ada yang berubah pikiran, dan dalam beberapa kasus karena tidak punya paspor atau dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan, kata kementerian luar negeri.

Sedikitnya satu orang yang dievakuasi menunjukkan gejala-gejala terkena virus, kata para pejabat.

Orang-orang yang baru tiba itu akan dipindai atas kemungkinan terinfeksi sebelum kemudian dikarantina selama dua minggu di sebuah lembaga bahasa pemerintah di selatan Seoul.

Sumber: Reuters