Tokyo (ANTARA) - Dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi dua minggu terhadap yen di perdagangan Asia pada Jumat pagi, ditopang indikator ekonomi AS yang positif menelang data pekerjaan utama, tetapi penyebaran virus corona baru di China tetap berisiko ke pasar keuangan.
Yuan mempertahankan keuntungan tipis terhadap dolar dalam perdagangan luar negeri di tengah harapan stimulus China akan mengurangi dampak ekonomi dari epidemi, tetapi meningkatnya angka kematian telah membuat investor tetap menahan diri.
Sterling diperdagangkan di dekat level terendah enam minggu terhadap greenback dan mencatat kerugian besar terhadap euro, dibayangi oleh kekhawatiran terus-menerus tentang negosiasi antara Inggris dan Uni Eropa untuk kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.
Perbaikan terbaru dalam data ekonomi AS telah memberi beberapa pedagang jeda dari kekhawatiran tentang virus baru, tetapi kekhawatiran ini kemungkinan besar akan membayang selama berminggu-minggu karena investor menilai skala dampak ekonominya.
Berita Terkait
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib
Indonesia raup potensi transaksi 9,6 juta dolar di Ambiente di Jerman
Selasa, 6 Februari 2024 5:43 Wib
Rupiah tergelincir jadi Rp15.790 per dolar AS
Kamis, 1 Februari 2024 9:37 Wib
WNI yang dijebloskan ke penjara Australia dapat kompensasi 27,5 juta dolar Australia
Sabtu, 20 Januari 2024 5:34 Wib