IIB Darmajaya siapkan kurikulum berbasis kampus Merdeka

id Darmajaya, dj, kurikulum berbasis komputer

IIB Darmajaya siapkan kurikulum berbasis kampus Merdeka

Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menyiapkan kurikulum berbasis kampus merdeka. (Antaralampung.com/Istimewa)

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya telah menyiapkan kurikulum berbasis kampus Merdeka dalam mengimplementasikan aturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Penelitian IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, mengatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem telah mengeluarkan SK untuk menunjang program kampus Merdeka.

“Seluruh kampus harus siap dalam menjalani program dari Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Ada empat hal yang ditekankan dalam program tersebut yakni akreditasi program studi, pembukaan prodi baru, perguruan tinggi berbadan hukum (PTBH), dan hak belajar tiga semester di luar kelas,” ucapnya.

Doktor lulusan Jepang ini menjelaskan beberapa program yang sejalan dengan konsep tersebut telah dilakukan oleh IIB Darmajaya. Dua semester magang yang setara dengan 40 SKS harus dibuat aturan yang detail dan pengawasan yang baik sehingga mahasiswa benar-benar mendapatkan pengetahuan dan kompetensi dari programnya tersebut.

“Mahasiswa Darmajaya saat ini juga sudah mengikuti program magang di BUMN dan perusahaan-perusahaan skala nasional lainnya. Prosesnya kita kawal bersama dengan pihak perusahaan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan yang komprehensif terhadap dunia kerja,” katanya.
 
Menurutnya, dalam program magang juga dapat memenuhi keinginan pasar terhadap kemampuan lulusan.

"Selain mendapatkan transfer knowledge, setelah magang mahasiswa bisa saja langsung diterima menjadi pekerja. Kita juga sudah membahas semua itu dalam menyiapkan mahasiswa menjalani program kampus merdeka," paparnya.

Warek I ini juga menerangkan tentang aturan pembukaan dan penutupan prodi.

"Alumni harus siap diserap oleh pasar 80 persen. Untuk itu, kita harus menyiapkan kurikulum yang komprehensif yang sesuai dengan dunia kerja atau sesuai dengan kebutuhan stakeholder,” ujarnya.