Dampak wabah virus corona berkurang, pasar saham China dibuka lebih tinggi

id saham China,indeks Shanghai,indeks Shenzhen

Dampak wabah virus corona berkurang, pasar saham China dibuka lebih tinggi

Seorang pria menggunakan masker saat berjalan melewati gedung Bursa Saham Shanghai di distrik keuangan Pudong di Shanghai, China, saat negara tersebut dilanda wabah virus korona tipe baru, Senin (3/2/2020). REUTERS/Aly Song/wsj/djo.

Beijing (ANTARA) - Saham-saham China dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu pagi, melanjutkan tren kenaikan sesi sebelumnya karena kekhawatiran akan dampak ekonomi yang besar dari wabah virus corona berkurang setelah bank sentral China melakukan intervensi.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 0,33 persen menjadi dibuka pada 2.792,37 poin dan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China, dibuka 0,69 persen lebih tinggi menjadi diperdagangkan pada 10.159,55 poin.

Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) menyuntikkan total 1,7 triliun yuan (242,74 miliar dolar AS) melalui operasi pasar terbuka pada Senin (3/2) dan Selasa (4/2), ketika bank sentral mengatakan berusaha untuk menstabilkan ekspektasi pasar keuangan dan mengembalikan kepercayaan pasar.
 

Stimulus tersebut mendorong sentimen investor bahkan ketika dampak virus corona dari China diperkirakan akan memberikan pukulan jangka pendek dan tajam bagi aktivitas ekonomi China dan global pada kuartal pertama.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, naik 1,40 persen menjadi dibuka pada 1.908,97 poin.

Baca juga: IHSG pada Rabu dibuka menguat

Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa (4/2), setelah bank sentral berjanji menstabilkan pasar, bangkit kembali dari kerugian akibat virus corona yang menghapus hampir 400 miliar dolar AS nilai pasar Shanghai di sesi sebelumnya.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 1,34 persen menjadi ditutup di 2.783,29 poin -- kenaikan harian terbesar sejak 13 Desember 2019 -- dengan sekitar 36,40 miliar saham diperdagangkan -- tertinggi sejak 10 April 2019.

Sementara itu, indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir 3,17 persen lebih tinggi pada 10.089,67 poin dan indeks komposit ChiNext menguat 4,84 persen menjadi ditutup pada 1.882,69 poin.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi bertahan di Rp13.715 per dolar