Cianjur,Jawa Barat (ANTARA) - Para petani di Desa Cirumput Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sukses membudidayakan jagung yang masih langka di Indonesia, yakni jagung pelangi, sehingga keberhasilan itu mendorong masyarakat dan Pemkab Cianjur untuk mengembangkan pertanian jagung menjadi objek wisata edukasi dan agrowisata.
Salah satu pemilik kebun jagung pelangi, Luki Lukman Hakim, mengatakan setelah beberapa kali panen jagung asal Amerika Latin itu, namun selanjutnya akan ditata sehingga kebun itu menjadi objek wisata edukasi, wisata lingkungan dan agrowisata.
"Kami sudah berencana melakukan penataan mulai tahun ini, dimulai dengan mengembalikan kualitas tanah agar jagung yang dihasilkan benar-benar organik sehingga ke depan tidak lagi menggunakan zat kimia," katanya.
Setelah proses tersebut selesai ungkap dia, lahan seluas tiga hektare akan ditanami jagung pelangi, dengan jarak tanam yang berdekatan antara satu hamparan dengan hamparan lainnya.
Sehingga panen dapat dilakukan setiap pekan, agar wisatawan atau tamu yang datang dapat menikmati panen di kebun langsung tanpa harus menunggu sampai panen raya tiba seperti tahun sebelumnya.
"Kami akan membangun sejumlah fasilitas penunjang seperti gazebo, menara pantau dan fasilitas lainnya. Penataan dengan tujuan wisata edukasi ini, kami lakukan karena angka kunjungan dari berbagai kalangan yang terus meningkat," katanya.
Terkait itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur mengatakan pihaknya mendorong pengembangan jagung pelangi di Kecamatan Cugenang, menjadi wisata edukasi dan agrowisata baru di wilayah tersebut, terlebih setelah pengelola berhasil mengembangkan jagung asal Amerika Latin itu di daerah itu.
"Kami juga membantu sarana dan prasarana penunjang untuk pengelolaan lahan jagung tersebut menjadi wisata edukasi," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Pemkab Cianjur mendukung penuh upaya yang dilakukan petani yang berhasil mengembangkan jagung yang masih disebut langka di Indonesia, meskipun di negara asalnya dianggap sudah biasa.
"Jagung pelangi menjadi daya tarik tersendiri, bahkan dari luar daerah banyak yang berkunjung sehingga kami mendukung rencana dijadikannya lahan perkebunan jagung pelangi sebagai wisata edukasi berwawasan lingkungan," katanya.
Ia menjelaskan keberadaan kebun jagung pelangi, tidak hanya menarik wisatawan lokal, namun dari luar daerah dan mancanegara akan datang ke Cianjur, sehingga pihaknya menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pendampingan.
"Termasuk memberikan bantuan agar pengembangan jagung pelangi dan rencana pembuatan wisata edukasi dapat terealisasi. Untuk teknisnya oleh dinas, tapi tentu saya mendukung apalagi demi kemajuan Cianjur," katanya.
Berita Terkait
Realisasi penyaluran SPHP jagung di Lampung capai 13.642 ton
Sabtu, 16 Maret 2024 21:59 Wib
Mendag: Harga jagung pakan ternak mulai turun
Jumat, 8 Maret 2024 17:45 Wib
Produksi jagung di Lebak 3.193 ton raup Rp3 miliar
Jumat, 26 Januari 2024 13:03 Wib
Benih jagung manis berkualitas Cap Panah Merah mampu menjawab kekhawatiran petani
Senin, 27 November 2023 16:28 Wib
Pemprov Lampung pantau produksi jagung di musim kemarau
Jumat, 22 September 2023 18:31 Wib
Lampung perkuat hilirisasi produk jagung
Jumat, 11 Agustus 2023 14:29 Wib
Harga jagung pipilan di Lampung Selatan Rp3.800 per kg
Selasa, 23 Mei 2023 18:16 Wib
Pinang Performa Bank Raya dukung produktivitas pelaku usaha makin meningkat
Selasa, 23 Mei 2023 19:00 Wib