Jakarta (ANTARA) - Sebuah apotek di ibu kota China, Beijing, akan didenda 3 juta yuan (sekitar Rp5,89 miliar) karena menaikkan harga masker hampir enam kali lipat dari harga normal di tengah penyebaran wabah virus Corona, ungkap regulator pasar kota Beijing yang dikutip Reuters, Rabu.
Wabah virus corona, yang dimulai di pusat kota Wuhan akhir tahun lalu, telah menewaskan 132 orang dengan hampir 6.000 orang terinfeksi di China.
Sebuah denda administratif telah dikeluarkan untuk Farmasi Jimin Kangtai Beijing karena menaikkan harga masker N95, demikian menurut pernyataan regulator tersebut.
Baca juga: Otoritas China umumkan 5.974 kasus pneumonia akibat virus corona
Apotek itu menaikkan harga sekotak masker merek 3M menjadi 850 yuan (sekitar Rp1,66 juta) sedangkan harga pasaran di toko online hanya 143 yuan (sekitar Rp281 ribu), kata televisi pemerintah.
Denda ini adalah bagian dari penindakan tegas pemerintah Beijing terhadap mereka yang menaikkan harga dan menimbun barang. Sejauh ini China telah menangani 31 kasus katrol harga sejak 23 Januari.
Di Shanghai, regulator pasar telah memerintahkan penutupan sebuah apotek penjual masker yang tidak memenuhi standar regulasi.
Regulator tersebut telah meminta toko untuk mengembalikan uang kepada pembeli dan membuang yang tidak terjual.
Baca juga: Enam warga China yang terdampar di Rote Ndao negatif virus corona
Berita Terkait
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib
Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Selasa, 10 Oktober 2023 14:21 Wib