Baghdad (ANTARA) - Sedikitnya 500 orang tewas dan ribuan orang menderita luka sejak aksi demonstrasi pecah di Irak sejak Oktober lalu.
Terkait itu, utusan dari 16 negara yang mencakup Prancis, Inggris dan juga Amerika Serikat pada Senin mengecam keras penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan keamanan Irak dan kelompok bersenjata.
Para diplomat itu juga menyeru penyelidikan yang dapat dipercaya terhadap jatuhnya ratusan korban tewas sejak Oktober.
"Meski ada jaminan dari pemerintah, pasukan keamanan dan kelompok bersenjata terus menggunakan tembakan langsung di berbagai lokasi ini, menimbulkan banyak korban tewas maupun luka dari kalangan sipil, sementara sejumlah demonstran menghadapi intimidasi dan penculikan," bunyi pernyataan gabungan, yang merujuk pada kota Baghdad, Nasriya dan Basra.
Para duta besar itu mendesak Irak agar menghormati kebebasan berserikat serta hak untuk mengelar protes damai. Mereka juga meminta pemerintah Baghdad untuk "menjamin penyelidikan yang kredibel dan pertanggungjawaban atas 500 korban tewas dan ribuan korban luka sejak 1 Oktober."
Baca juga: Pasukan keamanan Irak serbu dan menembaki kamp pengunjuk rasa
Baca juga: Empat pedemo dan dua polisi tewas dalam kerusuhan di Irak
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pendapatan negara di Lampung pada Februari capai Rp1,29 triliun
Sabtu, 30 Maret 2024 16:18 Wib
Menteri Keuangan catat APBN surplus Rp22,8 triliun per 15 Maret 2024
Senin, 25 Maret 2024 11:18 Wib
Kakam Way Kanan jalani sidang tindak pidana korupsi rugikan negara Rp1,2 miliar
Kamis, 21 Maret 2024 19:44 Wib
Jokowi teken PP soal THR dan gaji ke-13 aparatur negara
Kamis, 14 Maret 2024 12:50 Wib
Tersangka korupsi RSUD Rejang Lebong Bengkulu kembalikan kerugian negara
Kamis, 7 Maret 2024 21:05 Wib
Indonesia mengikuti festival film internasional di beberapa negara
Selasa, 5 Maret 2024 9:52 Wib
JPU KPK minta hakim tolak eksepsi Galaila Karen Kardinah
Senin, 26 Februari 2024 18:38 Wib
AHY tiba di Istana Negara bersiap dilantik sebagai Menteri ATR
Rabu, 21 Februari 2024 11:08 Wib