Pemkab Trenggalek dukung kreativitas desa kembangkan wisata berbasis lingkungan

id wisata trenggalek, desa wisata trenggalek, bupati trenggalek ngamen

Pemkab Trenggalek dukung kreativitas desa kembangkan wisata berbasis lingkungan

Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin (kanan) ngamen di ajang (Foto HO Humas Pemkab Trenggalek)

"Dukungan saya wujudkan dengan menghadiri langsung peresmian atau acara di setiap objek wisata desa seperti halnya di Saung Ledokan Widoro (SLOW) yang ada di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, kemarin (Sabtu, 25/1)," kata Bupati Trenggalek
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan dukungan serta apresiasinya terhadap kreativitas desa dalam mengembangkan potensi alam maupun sumber daya yang dimiliki, sehingga menjadi destinasi wisata unggulan berbasis lingkungan.

"Dukungan saya wujudkan dengan menghadiri langsung peresmian atau acara di setiap objek wisata desa seperti halnya di Saung Ledokan Widoro (SLOW) yang ada di Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, kemarin (Sabtu, 25/1)," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.

Dijelaskan, Saung Ledokan Widoro (SLOW) yang ada di Desa Widoro sengaja dipilih untuk mengenalkan tempat wisata yang sedang dikembangkan oleh masyarakat Desa Widoro.
Baca juga: Pemkab Trenggalek dan Ponorogo jajaki kerja sama bangun Selingkar Wilis

Ledokan berasal dari bahasa Jawa yang artinya cekungan. Artinya, dulu lokasi ini merupakan cengkungan yang tidak ada manfaatnya, coba disulap menjadi sebuah destinasi wisata,

Tak sekedar menghadiri undangan warganya, Bupati Arifin memanfaatkan acara tersebut untuk 'ngamen' (mengamen) dengan bernyanyi sambil memainkan alat musik okulele.

Dari atas panggung, Bupati Nur Arifin juga menyempatkan berdialog dengan warganya.

"Maka ngamen ini, kami inisiasi untuk bisa bertemu langsung dengan masyarat dan menyapa mereka," katanya saat memberi sambutannya.
Baca juga: Investor mengembangkan Wisata Pesisir Trenggalek sistem "crowdfunding"
 
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin (kanan) ngamen di ajang (Foto HO Humas Pemkab Trenggalek)

Dia menambahkan, ada dua hal yang ingin dia capai dalam kunjungannya tersebut. Pertama bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat, sekaligus melakukan penggalangan dana untuk pelestarian lingkungan.

Hasilnya, dana yang dikumpulkan nantinya digunakan untuk menanam pohon sehingga kelestarian alam terjaga, dan pohon-pohon ini bisa menyerap air tanah dan menyimpannya.

Momentum bupati ngamen tersebut juga dimanfaatkan oleh orang nomor satu di Trenggalek untuk menceritakan rencana pemerintah yang ingin menggelar 100 event di Trenggalek tahun 2020.

"Ada Durio Forest Run, Carnaval SCTV dan beberapa event besar lainnya," tutur Nur Arifin.

"Kita ingin dengan banyak event juga akan semakin banyak kunjungan orang ke Trenggalek yang tentunya akan meramaikan destinasi wisata kita serta menggeliatkan ekonomi mikro masyarakat," katanya.

Selain 100 event, Bupati Arifin juga bercerita mengenai ihtiarnya bekerjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui program USAID untuk menciptakan 2.000 pengusaha perempuan muda baru di Trenggalek, sehingga perekonomian keluarga bisa terangkat.

Kelompok perempuan yang disasar umur 18 hingga 30 tahun, terkecuali bagi mereka para janda rentan, disabilitas, eks buruh migran dan kelompok rentan lainnya.

"Kenapa kok perempuan, ya karena berdasar hasil survei sebuah lembaga bila perempuan ini berpenghasilan sebagian besar penghasilannya akan dikembalikan kepada keluarga," katanya.

Dengan begitu bila para perempuan Trenggalek bisa berdaya secara ekonomi, harapannya angka kemiskinan, stunting maupun anak putus sekolah dapat ditekan, ucapnya.