Pasarkan produk UMKM dan wisata, Pemprov NTB gandeng Gojek

id Gojek,NTB,UMKM,Pariwisata NTB,wisata ntb gojek,wisata ntb

Pasarkan produk UMKM dan wisata, Pemprov NTB gandeng Gojek

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB Gde Putu Aryadi bersama Sekretaris Masyarakat Adat Sasak (MAS) yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia (ANTARA/Nur Imansyah).

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB Gde Putu Aryadi mengatakan upaya menggandeng startup seperti Gojek tidak lain untuk memajukan UMKM lokal.
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengandeng usaha rintisan Gojek untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM dan pariwisata di provinsi ini.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) NTB Gde Putu Aryadi mengatakan upaya menggandeng startup seperti Gojek tidak lain untuk memajukan UMKM lokal.

Salah satu bentuk kerja sama itu, dengan menggelar pelatihan pemasaran daring bagi calon mitra Gofood.

"Pelatihan pemanfaatan teknologi digital seperti ini, sangat penting guna memajukan UMKM mandiri dan usaha kerakyatan lokal," ujarnya saat membuka pelatihan kemitraan Gojek dan UMKM di Aula Kantor Dinas Perhubungan NTB, Sabtu.

Sedikitnya tercatat 50 peserta dari pengusaha UMKM, bidang usaha kuliner dan produk-produk kerajinan rakyat, ikut ambil bagian pada pelatihan tersebut.

Mereka tidak hanya dibekali keterampilan teknologi digital untuk pemasaran dan pengembangan usaha. Tetapi juga difasilitasi untuk dapat mengakses lembaga perbankan untuk mempermudah transaksi bisnisnya.

Aryadi menegaskan terselenggaranya pelatihan tersebut diharapkan memberi dampak positif bagi perkembangan ekonomi kreatif di NTB, khususnya industri makanan dan minuman serta produk-produk UMKM lainnya yang dipasarkan secara daring.

"Tercatat jumlah produk UMKM berdasarkan data dari Dinas Perindustrian NTB tahun 2019 mencapai lebih dari 85 ribu unit. Hal itu dinilainya memiliki peluang besar untuk tumbuh pesat, jika ditopang pemanfaatan teknologi informasi komunikasi. Sebab di era yang serba digital dewasa ini," kata mantan Irbansus pada Inspektorat NTB itu.

Ia menyatakan Pemerintah Provinsi NTB
akan memaksa siapa saja, termasuk pengusaha UMKM dan usaha rumahan untuk bisa menggunakan IT. Terlebih dunia saat ini sangat jauh berbeda, menuntut segala sesuatu harus cepat, efektif serta praktis.

Untuk itu, Aryadi menyarankan, sebelum produk lokal UMKM go online, maka perlu memperhatikan beberapa hal. Di antaranya, kualitas produk yang akan ditawarkan harus dijaga mutu dan kualitasnya, sehingga saat dipasarkan cepat dikenal dan berhasil merebut hati konsumen dengan rating atau branding yang membumi.
Baca juga: Pemprov NTB luncurkan kalender pariwisata Lombok-Sumbawa 2020, panduan setahun

Selanjutnya, produk- produk tersebut haruslah terjamin dari segi kesehatan dan kehalalannya, karena NTB sudah dikenal oleh dunia, sebagai destinasi halal terbaik dunia.

Dari segi Kemasan (Packging), haruslah menarik dan praktis serta mendukung terwujudnya NTB yang asri dan lestari atau NTB zero waste (bebas sampah).

Aspek yang tidak kalah penting menurut mantan Humas Pemkab Bima itu adalah peningkatan skill para wirausahawan, terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pengembangan bisnis.

Di sisi lain, Sekretaris Masyarakat Adat Sasak (MAS) yang juga Kadis Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia, mengapresiasi hadirnya pelatihan tersebut, dikarenakan akan menjawab kegelisahan para pelaku UMKM di NTB untuk bagaimana memasarkan hasil produk mereka.

"Hari ini peluang berusaha terbuka bagi semua orang, tidak lagi membutuhkan tempat yang luas karena dengan adanya layanan startup, lewat dapur saja juga bisa," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTB luncurkan wisata medis pertama di Indonesia

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Pemerintah Gojek, M. Chairil, mengatakan, banyak produk Lombok yang belum dipromosikan secara maksimal sehingga belum banyak dikenal di daerah sendiri.

Padahal bila dimaksimalkan ragam produk tersebut, terlebih produk kuliner dapat menjadi sumber mata pencaharian yang menopang kesejahteraan masyakrakat, khususnya mengangkat UMKM.

"Kehadiran kami pada dasarnya ingin membangun keterampilan digital wirausahawan kepada para pelaku industri UMKM di NTB," terang Chairil.

Ia juga menambahkan aplikasi Gojek yang memiliki 17 layanan dapat dimanfaatkan sebagai media promosi efektif.

Terkait hal itu, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pembangunan industri wisata NTB, Gojek memberikan ruang untuk mempromosikan kalender kegiatan Lombok Sumbawa 2020 yang diluncurkan di Kemparekraf RI beberapa waktu lalu oleh Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif.

Layanan Godriver/Gocar di aplikasi Gojek sangat memungkinkan untuk mempromosikan destinasi desa.

"Jika setiap rider/driver ikut mempromosikan potensi wisata ke para pengunjung. Maka event dan spot wisata di NTB pasti akan dibanjiri wisatawan," katanya.