Banjir rendam lima sekolah dan satu taman kenak-kanak di Sukarame

id Pemkot Bandarlampung,Banjir rendam 6 sekolah

Banjir rendam lima sekolah dan satu taman kenak-kanak di Sukarame

Petugas BPBD sedang berupaya membendung aliran air yang masuk ke sekolah untuk mengurangi air masuk ke halaman tempat belajar mengajar itu, Kamis (23/1/2020) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Hujan lebat yang mengguyur kota Bandarlampung pada Rabu malam (22/2) mengakibatkan lima sekolah dan satu taman kanak-kanak di Kecamatan Sukarame terendam  banjir.

"Benar ada enam sekolah yang terendam banjir di Sukarame akbat hujan deras semalam," kata Sekertaris BPBD Kota Bandarlampung, M Rizki saat dimintai keterangan, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan enam sekolah tersebut yakni 
SMK Negeri 7, SMA Negeri 12, SMP Negeri 24, SMP Negeri 36 dan  SD Negeri 2 Permata Biru, serta TK Negeri 2, Sukarame, Bandarlampung.

"Dari keenam sekolah itu ada dua sekolah yang terdampak parah yaitu SMPN 24 dan SDN 2 Permata Biru, Bandarlampung," kata dia.

Rizki mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah menurunkan personel BPBD di dua sekolah yang terdampak banjir cukup parah dan langsung melakukan penyedotan air yang menggenangi lokasi tersebut.

"Tindakan yang akan kami ambil yakni menguras air yang menggenangi di sana itu dengan cara di sedot dengan mesin penyedot," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 24 Bandarlampung, Yuni Herwanto mengatakan, banjir yang menggenangi sekolahnya merupakan air kiriman dari beberapa dari tempat lain sebab di sini adalah muaranya.

"Ditambah air kiriman ini tidak dapat berjalan lancar sebab ada pemotongan drainase oleh perumahan disekitar lokasi sehingga aliran air tidak lancar dan meluap," kata dia.

Ia mengatakan bahwa banjir ini adalah yang paling parah karena biasanya air tidak sampai masuk ke kelas dan mengganggu proses belajar mengajar.

Atas kejadian, kata dia, sebanyak 772 siswanya dipulangkan lebih awal dan  diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah masing-masing.

"Kami juga sudah melaporkan hal ini ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung untuk meminta izin meniadakan kegiatan belajar mengajar hari ini karena kondisinya tidak memungkinkan," kata dia.