Singapura periksa semua penumpang yang tiba dari China

id virus korona,screening,pemeriksaan virus korona,Wuhan

Singapura periksa semua penumpang yang tiba dari China

Sejumlah warga memakai masker saat berjalan menuju stasiun bawah tanah kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). Wabah virus korona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia. Hal itu diungkapkan ilmuwan pemerintah China jelang pertemuan darurat yang akan digelar oleh World Health Organization (WHO). (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee)

Singapura (ANTARA) - Otoritas Singapura mulai memeriksa seluruh penumpang yang tiba dalam penerbangan dari China sebagai upaya memerangi penularan virus korona yang menyebar dengan cepat.

Singapura, bulan ini mulai melakukan screening terhadap penumpang yang datang dari kota Wuhan, China.


Virus yang dapat menular antarmanusia telah menyebar ke kota-kota China lainnya.

Virus tersebut juga menyebar ke Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan.

Virus korona telah menewaskan sembilan orang di China dari 440 kasus yang terkonfirmasi.

"Menurut otoritas China, virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia, kementerian kesehatan akan memberlakukan tindakan pencegahan tambahan untuk mengurangi risiko impor virus ke Singapura," kata kementerian kesehatan Singapura dalam pernyataannya. pada Selasa.

Kementerian Kesehatan Singapura akan mengobati siapa saja yang terinfeksi virus korona atau yang mengalami infeksi pernapasan akut setelah melakukan perjalanan dari China.

Mereka yang terinfeksi virus korona akan menjalani pengobatan di ruang isolasi di rumah sakit.

Upaya-upaya baru dilakukan ketika banyak masyarakat dari China bersiap untuk melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek mulai minggu ini.

Sampai saat ini, belum ada kasus yang dikonfirmasi di Singapura tentang virus korona, yang telah memicu kekhawatiran akan pandemi serupa dengan wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2003 yang dimulai di China dan menewaskan hampir 800 orang.
Baca juga: Sedikitnya sembilan orang meninggal akibat virus korona China