Harimau sumatera dari Muara Enim Sumsel dievakuasi ke TWNC Lampung

id Lampung, sumatera selatan, harimau, twnc,harimau sumatera

Harimau sumatera dari Muara Enim Sumsel dievakuasi ke TWNC Lampung

Harimau sumatera saat dievakuasi untuk dimasuksan ke dalam pesawat yang akan membawanya ke TWNC Lampung. (Antaralampung/Emir F Saputra)

"Sampai saat ini harimau masih diidentifikasi. Harimau itu akan dievakuasi ke Rescue Center Harimau Sumatera di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung untuk diperiksa kesehatannya dan dilakukan analisis terhadap fisik dan pola perilaku,
Bandarlampung (ANTARA) - Tim Satgas Penanggulangan Konflik Manusia dengan Harimau Sumatera dan Satwa Liar Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan patroli intensif di Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim pada 21 Januari 2020. Patroli ini merupakan bentuk pemantauan rutin terhadap camera trap dan boxtrap yang telah dipasang pada beberapa titik dalam rangka penanganan konflik harimau sumatera.

Berdasarkan hasil patroli tersebut, diperoleh informasi pukul 07.30 WIB ditemukan satu ekor harimau sumatera terperangkap boxtrap yang dipasang di Desa Pelakat. Sebelumnya, di Desa Pelakat telah terpasang 2 boxtrap, dengan pemasangannya mempertimbangkan konsentrasi jejak harimau sumatera terpantau pada wilayah tersebut.

Merespons informasi terkini tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Kepala Balai KSDA Sumatera Selatan Genman S Hasibuan segera menggelar konferensi pers mengimbau masyarakat dan semua pihak untuk tidak mengganggu kawasan hutan yang menjadi habitat harimau dan tidak memburu satwa yang menjadi mangsanya, agar harimau tidak keluar dari habitatnya.

"Sampai saat ini harimau masih diidentifikasi. Harimau itu akan dievakuasi ke Rescue Center Harimau Sumatera di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung untuk diperiksa kesehatannya dan dilakukan analisis terhadap fisik dan pola perilaku," kata Herman Deru dalam penjelasan tertulisnya itu.
Baca juga: BKSDA pindahkan harimau terperangkap ke pusat konservasi Tambling

Dokter hewan TWNC dan Koordinator Proses Translokasi Harimau Rescue Center/Pusat Rehabilitasi Satwa di TWNC Sadmoko mengatakan, TWNC yang dibangun sejak tahun 2007 mempunyai tujuan utama untuk merehabilitasi harimau yang bermasalah/berkonflik dengan manusia dan selanjutnya akan dilepasliarkan jika kondisinya telah siap.

Sampai dengan saat ini, TWNC telah merehabilitasi 13 ekor harimau sumatera, dan 7 di antaranya telah berhasil dilepasliarkan kembali ke alam.

Selanjutnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama para pihak akan menjamin keselamatan harimau maupun manusia serta kelestarian alam di Sumsel khususnya pada sebaran habitat satwa.

"Terima kasih kepada masyarakat beserta para pihak jajaran Dinas Kehutanan Sumsel, Pemkot Pagar Alam, Pemkab Lahat, Pemkab Muara Enim, Pemkab OKU, TNI/ Polri, Balai KSDA Jambi, Balai KSDA Bengkulu, ZSL, FZS, WCS, dan Forum Harimau Kita yang telah berperan aktif dalam melakukan upaya penanganan konflik sehingga harimau tersebut dapat segera dievakuasi," ujarnya pula.

Gubernur Sumsel meminta masyarakat untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan serta melapor secara aktif apabila menjumpai langsung/tanda keberadaan harimau sumatera melalui Call Center Balai KSDA Sumsel 0812-7141-2141.

"Kawasan hutan yang menjadi habitat harimau sumatera agar tidak dilakukan aktivitas pemanfaatan/alih fungsi lahan, karena wilayah tersebut merupakan daerah jelajah harimau sumatera," katanya lagi.

Proses evakuasi harimau sumatera bersama para pihak di Desa Pelakat, Semende Darat Ulu, Muara Enim. Harimau liar ini dibawa melalui jalan darat ke Lampung, lalu pada Rabu diangkut lewat udara ke TWNC.
Baca juga: Gubernur Lampung apresiasi petugas BKSDA Sumsel terkait penyerahan harimau ke TWNC