Ankara (ANTARA) - Komandan Tentara Nasional Libya (LNA), Haftar, meninggalkan Moskow tanpa menyetujui kesepakatan gencatan senjata, yang dirancang dalam pembicaraan di Rusia pada Senin, menurut Kantor Berita TASS, mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia, Selasa.
Keputusan Khalifa Haftar untuk tidak menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Libya yang diakui secara internasional menunjukkan pihak mana yang menginginkan perang dan yang menginginkan perdamaian di negara tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa.
Berbicara kepada wartawan di Ankara, Cavusoglu menyebutkan Turki telah melakukan apa yang dapat dilakukan untuk memastikan gencatan senjata.
Pihaknya juga mengatakan bahwa jika Haftar terus bersikap seperti ini, pertemuan yang membahas tentang Libya, yang bakal diadakan di Berlin pada Minggu tidak berarti apa pun.
Baca juga: Pasukan Haftar Libya umumkan gencatan senjata
Baca juga: Turki percepat pengiriman pasukan ke Libya
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Ketua DPR: Parlemen negara sahabat pantau pemilu sesuai kesepakatan AIPA
Selasa, 13 Februari 2024 13:15 Wib
Indosat-BDx Indonesia capai kesepakatan pusat data di Indonesia
Rabu, 10 Januari 2024 11:11 Wib
AS semakin dekat untuk bawa pulang sandera dari Gaza
Rabu, 22 November 2023 7:37 Wib
DLH Bandarlampung sebut relokasi TPS sampah atas kesepakatan warga
Senin, 18 September 2023 12:31 Wib
DLH Bandarlampung sebut relokasi TPS atas kesepakatan warga
Minggu, 17 September 2023 17:21 Wib
Pj Bupati dan Pimpinan DPRD Tubaba tandatangani kesepakatan perubahan KUA PPAS APBD 2023
Kamis, 24 Agustus 2023 11:27 Wib
Adidas dan Manchester United teken kesepakatan baru berdurasi sepuluh tahun
Senin, 31 Juli 2023 19:58 Wib
Ten Hag sebut kesepakatan dengan Evans bermanfaat bagi kedua belah pihak
Kamis, 20 Juli 2023 6:44 Wib