Tanjungpinang (ANTARA) - Kegiatan pertambangan pasir ilegal merajalela di Galang Batang dan Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan, Riau.
Berdasarkan penelusuran Antara, di lokasi pertambangan bauksit di Galang Batang, Senin, aktivitas pertambangan pasir tidak hanya dilakukan di lokasi yang jauh dari keramaian, melainkan juga di tepi jalan raya.
Sejumlah lokasi yang masih digarap penambang pasir itu rusak parah. Lokasi yang sudah ditinggalkan penambang pasir di tepi jalan raya juga rusak parah sejak beberapa tahun lalu.
Di lokasi pertambangan pasir, belasan pria separuh baya terlihat mengendalikan pipa isap pasir pada sejumlah kolam. Beberapa pria merapikan pasir basah di dalam truk.
Alat berat juga digunakan untuk membuka lahan baru untuk dihisap pasirnya dengan menggunakan mesin.
Menanggapi permasalahan itu, Camat Gunung Kijang, Arif Sumarsono, mengatakan pihaknya sudah dua kali melayangkan surat ke para penambang pasir. Namun, aktivitas pertambangan tetap berjalan.
Arif mengatakan aktivitas pertambangan pasir sudah lama berlangsung, bahkan sebelum dirinya menjadi Lurah awal tahun 2016.
"Tidak ada ijin. Ijin merupakan wewenang Dinas ESDM Kepri," katanya.
Berdasarkan hasil penelusuran Kecamatan Gunung Kijang, jumlah lokasi pertambangan pasir di Galang Batang mencapai 26 titik. Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Teluk Bakau, Bintan.
"Galang Batang maupun Teluk Bakau bukan kawasan pertambangan," ujarnya.
Berdasarkan data, pemilik maupun penanggungjawab dalam aktivitas pertambangan pasir yakni Gonde, Maxi, Alex, Ferdi, Yohanes, Yoman, Yanti, Latif, Edison/Nas dan Riki Mitra.
Dari data tersebut, Riki Mitra memiliki lokasi pada tiga lokasi. Lokasi pertambangan terbesar di Teluk Bakau.
"Ya, di Teluk Bakau lahannya cukup luas," ucapnya.
Sejumlah sumber Antara di lokasi pertambangan.mengatakan Riki disebut-sebut memiliki toko bangunan di Tanjungpinang bernama Mitra Bangunan.
"Lokasi ini sebelumnya dikelola warga, tetapi tidak kuat. Akhirnya, dikelola orang kuat (Riki)," kata salah seorang pekerja di lokasi pertambangan.
Berita Terkait
Empat truk terjebak aliran lahar dingin Gunung Semeru
Senin, 4 Maret 2024 5:37 Wib
PUPR: Biaya revitalisasi Pasar Pasir Gintung Lampung Rp24 miliar
Kamis, 25 Januari 2024 21:28 Wib
Disperindag Lampung terus memantau kenaikan harga gula pasir
Senin, 23 Oktober 2023 18:49 Wib
Bolehkah pasien diabetes konsumsi gula pasir sebagai pemanis?
Sabtu, 30 September 2023 19:43 Wib
KKP: Perusahaan pengerukan pasir di Bandarlampung ajukan dokumen PKKPRL
Senin, 25 September 2023 20:04 Wib
Pemkot Bandarlampung lakukan penertiban di Pasar Gintung
Selasa, 12 September 2023 12:43 Wib
Pemkot Bandarlampung siapkan 300 lapak bagi PKL di Pasar SMEP
Selasa, 12 September 2023 10:40 Wib
Pasar Pasir Gintung Bandarlampung direvitalisasi
Minggu, 6 Agustus 2023 15:06 Wib