DPR jegal Trump agar tak perang dengan Iran

id Presiden Donald Trump,Iran,Iran serang AS

DPR jegal Trump agar tak perang dengan Iran

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (REUTERS)

Washington (ANTARA) -

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat pada Kamis (9/1) mengesahkan resolusi untuk mengendalikan wewenang Presiden Donald Trump agar tidak berperang dengan Iran.

Resolusi itu dikeluarkan beberapa hari setelah Trump memerintahkan serangan pesawat nirawak, yang menewaskan seorang komandan terkemuka Iran.

DPR AS, yang dikuasai Demokrat, menghasilkan suara dukungan 224 berbanding 194 untuk mengesahkan resolusi tersebut.

Donald Trump dituding serampangan
Kubu Demokrat menuduh Presiden Donald Trump bertindak secara serampangan.

Resolusi hasil DPR itu kemudian disampaikan ke tingkat Senat, yang dikuasai Republik, dan nasibnya tidak jelas. Para anggota asal Partai Republik menduduki 53 dari 100 kursi Senat dan mereka jarang menentang sang presiden dalam pemungutan suara. Namun, sedikitnya dua senator Republik telah menyatakan dukungan bagi resolusi soal wewenang perang itu.

Jika disahkan di DPR dan Senat, resolusi itu tidak memerlukan tanda tangan Trump untuk dapat diberlakukan. Gedung Putih sudah mengeluarkan pernyataan menentang resolusi tersebut.
 

Trump tegaskan tak ada korban akibat serangan rudal Iran

  

Trump tegaskan tak ada korban akibat serangan rudal Iran

U.S. President Donald Trump delivers a statement about Iran flanked by U.S. Army Chief of Staff General James McConville, Chiarman of the Joint Chiefs of Staff Army General Mark Milley and Vice President Mike Pence in the Grand Foyer at the White House in Washington, U.S., January 8, 2020. REUTERS/Kevin Lamarque (REUTERS/KEVIN LAMARQUE)

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (8/1), menyatakan tidak ada warga Amerika yang terluka akibat serangan roket Iran terhadap pangkalan militer, yang menampung pasukan AS di Irak.

Trump juga mendesak agar negara besar dunia mengukir kesepakatan nuklir baru dengan Teheran.

"Tidak ada warga Amerika yang cedera dalam serangan Rabu malam oleh rezim Iran. Tidak ada korban di pihak kita," ujar Trump dalam pidato di Gedung Putih yang mengisyaratkan keinginan untuk meredakan krisis dengan Iran.

"Faktanya bahwa kita mempunyai militer serta peralatan tempur yang luar biasa, namun bukan berarti kita harus menggunakan itu. Kita tidak mau menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, merupakan pencegah terbaik," katanya.

Trump berhenti membuat ancaman langsung berupa aksi militer terhadap Iran. Ia mendesak kekuatan dunia, termasuk Rusia dan China, meninggalkan kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran dan membuat perjanjian baru.

"Kita semua harus bekerja sama untuk membuat perjanjian dengan Iran yang menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih aman dan damai," katanya.

 

Jenderal Milley nilai serangan Iran bertujuan bunuh personel AS

  

Jenderal Milley nilai serangan Iran bertujuan bunuh personel AS

 

Washington (ANTARA) - Serangan roket Iran pada Rabu bertujuan membunuh personel Amerika Serikat (AS) serta menciptakan kerusakan besar di Pangkalan Udara al-Asad, menurut pejabat senior militer AS yang menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Iran akan melancarkan serangan susulan.

"Saya yakin, berdasarkan pada apa yang saya lihat dan saya ketahui, adalah bahwa (serangan itu) ditujukan untuk merusak bangunan, menghancurkan kendaraan, peralatan dan juga pesawat serta untuk menewaskan personel. Itu penafsiran pribadi saya sendiri," kata Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, kepada Reuters.

"Namun data analitiknya berada di tangan analis intelijen profesional. Jadi mereka melihat itu."
 
Milley mengapresiasi para komandan militer di lapangan yang telah mengambil langkah tepat untuk melindungi personel AS.

 

Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr nyatakan krisis Irak sudah berakhir

  

Baghdad (ANTARA) - Ulama Syiah Irak berpengaruh, Moqtada al-Sadr, pada Rabu (6/1) mengatakan krisis yang dialami Irak sudah berakhir setelah ada keinginan dari Iran maupun Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan ketegangan.  


Sadr meminta kelompok-kelompok milisi untuk tidak melancarkan serangan.

Melalui pernyataan, ia mengingatkan bahwa Irak sudah harus bisa membentuk pemerintahan baru yang kuat dalam 15 hari ke depan untuk melindungi kedaulatan dan kemerdekaan Irak.
 
  

Spanyol tarik sebagian pasukannya dari Irak

  


Madrid (ANTARA) - Spanyol sudah menarik sebagian pasukannya dari Irak karena masalah keamanan sementara Prancis menyatakan belum berencana melakukan langkah serupa pascaserangan balasan Iran terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak.

Sementara itu, sejumlah negara melaporkan bahwa pasukan mereka di Irak berada dalam keadaan selamat setelah rudal Iran menggempur target-target Amerika di Irak.

Wakil Perdana Menteri Spanyol Carmen Calvo mengatakan, Rabu, negaranya telah menarik sejumlah personel pasukannya dari Irak.

  

Air France tangguhkan penerbangan di wilayah Irak dan Iran

  

Paris (ANTARA) - Maskapai nasional Perancis, Air France, mengatakan pada Rabu telah menangguhkan penerbangan-penerbangan yang melewati wilayah udara Irak dan Iran, setelah serangan rudal Iran yang menargetkan pasukan di pangkalan militer Amerika Serikat.

"Perencanaan penerbangan disesuaikan dalam waktu nyata dengan kebijakan otoritas Perancis dan regional setempat di seluruh dunia, guna memastikan tingkat keamanan yang tinggi untuk melakukan penerbangan," Air France mengatakan dalam satu pernyataan.

Tindakan Iran pada Rabu dini hari merupakan pembalasan atas serangan pesawat nirawak Amerika Serikat yang menewaskan komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, yang menimbulkan kekhawatiran akan mengarah pada peperangan di kawasan Timur Tengah.

 

Alasan Iran serang tentara AS

  

Dubai (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut serangan rudal Iran terhadap target-target Amerika Serikat di Irak, Rabu, sebagai 'tindakan pembelaan diri yang sah', sebagaimana disiarkan melalui saluran televisi nasional Iran.

Dia mengatakan bahwa penilaian Washington untuk membalas seharusnya tidak berdasarkan 'ilusi'.

"Tindakan kami merupakan tindakan bela diri yang sah dan Amerika Serikat harus menghindari penilaian yang berdasarkan ilusi," kata Menlu Zarif.
 

Iran : Jika AS balas, akan direspons dengan lebih keras

  

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Baqeri mengatakan, jika AS melakukan pembalasan atas Iran setelah serangan atas militer AS di Irak, maka Iran akan membalasnya dengan lebih keras dan lebih menghancurkan, demikian pernyataan menurut kantor berita IRNA.

Pernyataan Baqeri muncul setelah Iran meluncurkan serangan lebih dari selusin rudal balistik atas dua pangkalan militer Irak yang menampung tentara AS, Rabu.

Mengomentari serangan atas markas militer itu, Jenderal Baqeri mengatakan bahwa " itu hanya sebagian kecil dari kemampuan militer Iran".