Mahasiswi Darmajaya bagikan pengalaman kuliah di kampus terbaik Vietnam

id Darmajaya, DJ, mahasiswa DJ

Mahasiswi Darmajaya bagikan pengalaman kuliah di kampus terbaik Vietnam

Tiga mahasiswi program student mobility University of Economics and Law (UEL) Vietnam bagikan pengalamannya. (Antaralampung.com/Istimewa)

Bandarlampung (ANTARA) - Tiga mahasiswi yang mengikuti program "student mobility University of Economics and Law (UEL) Vietnam" telah kembali ke Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Lampung. Mereka yakni Alfiyyah Ulfah Zahiroh, Fibi Rizki Herdianti, dan Inggrid Linggawati Ganajaya.

Banyak kesan dan kenangan yang dilalui oleh ketiga mahasiswi jurusan akuntansi ini. Inggrid yang tiba lebih dulu di Tanah Air mengatakan bahwa pembelajaran selama kuliah di UEL banyak yang didapatkannya. 

“Saya senang bisa berkuliah di kampus terbaik nomor dua di Vietnam. Dalam setiap pertemuan selalu menggunakan laptop dan tanpa ada paper karena serba elektronik selama perkuliahan,” kata mahasiswi semester V ini.

Tak hanya dalam perkuliahan, Inggrid juga memiliki teman yang menyukai budaya Korea selama di UEL.

Ia sering keluar dengan teman dari UEL yang sama-sama menyukai budaya Korea hingga jalan bersama dan menyaksikan Korean Festival yang diadakan setiap bulan nya.

Sementara Fibi dan Fiya yang tiba belakangan mengaku kaget ketika barang bawaannya melebihi bagasi. Keduanya kembali merapikan koper dan tas karena mencapai Rp15 juta.

"Setelah dirapikan tagihan bagasi menjadi berkurang Rp3 juta. Sementara Fiya yang sempat meninggalkan beberapa pakaian menjadi Rp1 juta,” katanya.
 
Kepala Bagian Hubungan Internasional IIB Darmajaya, Muhammad Dwiyan Aditiya mendampingi Kepala Biro Humas, Kerjasama, Pemasaran, dan International Office, Novita Sari mengatakan mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program student mobility telah kembali ke Tanah Air.

“Yang dari Vietnam lebih dulu tiba dan yang lainnya juga menyusul di bulan Januari ini,” ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa mahasiswa/mahasiswi dari Taiwan, Tiongkok dan Malaysia yang menjalani student mobility dan joint research. “Mereka semua juga dijadwalkan akan kembali ke tanah air setelah menjalani program selama satu semester di perguruan tingginya,” katanya.