Padang, (ANTARA) - Manajer Semen Padang FC Hermawan mengatakan tim "Kabau Sirah" membutuhkan investor untuk bangkit dan kembali bercokol di tahta tertinggi kompetisi Tanah Air musim mendatang.
"Tim membutuhkan pendanaan yang kuat dan saat ini bukan zamannya lagi tim sepak bola bergantung dengan sumber pendanaan utama dari perusahaan BUMN," kata Hermawan di Padang, Minggu.
Ia mengatakan hal ini sudah dibuktikan dalam dua musim yang lalu. Tim ini tertatih dalam persoalan pendanaan, sehingga manajemen harus bekerja keras memutar otak mencari dana.
Menurut dia, untuk satu musim kompetisi, sebuah tim harus memiliki dana sekitar Rp25 miliar hingga Rp30 miliar agar tim mampu berjalan normal.
Dana itu dipergunakan mulai dari kontrak dan gaji pemain, pelatih, kebutuhan tim, biaya tandang, akomodasi, pesawat, dan lainnya dalam satu musim kompetisi.
Sementara pemasukan dari sponsor juga dibilang kecil. Ia membandingkan dengan salah satu sponsor di Jawa, yakni perusahaan makanan mampu memberi pemasukan Rp2 miliar ke tim agar nama produk mereka ada di kostum tim.
Sementara di Semen Padang, mungkin total seluruh sponsor yang ada di kostum tim sebesar Rp2 miliar.
"Nilai sponsor paling tinggi sekitar Rp750 juta dan nilai kontraknya di bawah itu. Walau ramai merek perusahaan di baju, nilainya kecil," kata dia.
Ia mengatakan saat ini tim sedang melakukan penjajakan dengan investor yang juga putera Minangkabau.
Investor ini menurutnya akan menggelontorkan dana yang cukup besar untuk mendanai tim, termasuk menyelesaikan persoalan pemenuhan kewajiban terhadap Tristan Koskor.
"Pembicaraan terus dilakukan agar kerja sama ini dapat berjalan dengan baik. Investor ini bertujuan mengangkat tim Semen Padang kembali ke level atas," kata dia.
Ia mengatakan kerja sama ini juga akan menjadikan tim Semen Padang sebagai tim profesional yang tidak lagi bergantung pada satu perusahaan saja.
"Kita nanti akan seperti Bali United yang dikelola profesional. Tidak hanya tim, stadion juga akan dikelola dengan baik. Ini juga menjadi sorotan karena kandang kita kualitasnya kurang bagus," kata dia.
Terkait dengan nama investor tersebut, pihaknya belum mau menyebutkan nama, namun dia seorang pengusaha yang memiliki perusahaan berupa holding.
"Putera daerah yang juga pengusaha. Kita ingin bangkitkan tim ini," kata dia.
Berita Terkait
47 korban kecelakaan bus di jalan Bukittinggi-Padang
Senin, 15 April 2024 21:29 Wib
Tim Kejati Sumbar geledah kantor gubernur cari bukti kasus korupsi
Senin, 25 Maret 2024 20:51 Wib
Basarnas Padang perpanjang operasi pencarian korban bencana di Pesisir Selatan
Rabu, 13 Maret 2024 22:01 Wib
Dishub Lampung usulkan pengaktifan rute bus perintis Rajabasa-Padang Cermin
Rabu, 13 Maret 2024 16:28 Wib
10 korban tewas akibat tanah longsor di Pesisir Selatan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:26 Wib
Tiga korban banjir-tanah longsor di Padang Pariaman ditemukan meninggal
Sabtu, 9 Maret 2024 7:38 Wib
Banjir rendam rumah warga di Dadok Padang
Jumat, 8 Maret 2024 6:12 Wib
Ratusan rumah warga di Kurao Pagang Padang terendam
Jumat, 8 Maret 2024 5:35 Wib