Bahan makanan penyumbang inflasi tertinggi di Bandarlampung

id BPS Lampung, Inflasi bandarlampung

Bahan makanan penyumbang inflasi tertinggi di Bandarlampung

Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum tengah memaparkan jumlah inflasi yang ada di Lampung, Bandarlampung, Kamis 02/01/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok bahan makanan menjadi penyumbang inflasi tertinggi bagi Kota Bandarlampung pada Desember 2019, karena adanya kenaikan harga sejumlah komoditas.

"Pada bulan Desember 2019 tercatat laju inflasi kota Bandarlampung sebesar 0,47 persen, karena adanya peningkatan indeks harga konsumen," ujar Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menjelaskan, kenaikan indeks harga konsumen terjadi karena ada inflasi pada enam kelompok dan bahan makanan menjadi kelompok penyumbang inflasi terbesar dengan jumlah 0,31 persen dari total nilai inflasi kota Bandarlampung.

"Bahan makanan pada Desember 2019 mengalami inflasi tertinggi dengan jumlah 1,92 persen dari enam kelompok yang mengalami inflasi, hal tersebut terjadi karena naiknya harga sejumlah komoditas seperti bumbu, telur,susu,ikan diawetkan,
minyak, daging, buah, dan kacang," katanya.

Menurutnya, dari sejumlah komoditas bumbu-bumbuan menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah 5,16 persen.

"Bumbu-bumbuan menjadi penyumbang kenaikan inflasi terbesar bahan makanan, sebab memang wajar setiap tahunnya menjelang akhir tahun dan hari raya harga cabai, bawang, tomat mengalami kenaikan," katanya.

Berdasarkan data BPS, kelompok bahan makanan memberi andil inflasi sebesar 0,31 persen dari total inflasi kota Bandarlampung, yang dipicu atas adanya kenaikan komoditas dominan seperti telur ayam ras serta bawang merah yang masing-masing sebanyak 0,11 persen.

Selain itu, cabai merah 0,08 persen, tomat sayur 0,05 persen, buah jeruk 0,05 persen, dan daging ayam ras 0,02 persen.

Menurut Yeane, bahan makanan mengalami inflasi tertinggi di bandingkan dengan makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi karena pada bulan Desember konsumsi masyarakat akan bahan makanan naik menjelang hari raya dan akhir tahun. 

Baca juga: BPS:Ini penyumbang inflasi di Bandarlampung