Bocah laki-laki empat tahun hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung
Seorang bocah laki-laki bernama Muhammad Irsad Nurcahya usia empat tahun dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung, tepat di Jalan Rujun Ujung, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu.
Jakarta (ANTARA) - Seorang bocah laki-laki bernama Muhammad Irsad Nurcahya usia empat tahun dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Ciliwung, tepat di Jalan Rujun Ujung, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu.
Menurut ayah korban, Hilman, anak pertamanya itu hilang atau tidak ditemukan sejak pukul 13.00 WIB, diduga jatuh atau terbawa arus Sungai Ciliwung yang airnya sedang naik.
"Belum tahu apakah jatuh ke sungai atau ada yang bawa main ke sungai, kebetulan rumah dekat pinggir Kali Ciliwung," kata Hilman saat dihubungi ANTARA, Minggu malam.
Baca juga: Gara-gara banjir Ciliwung sebanyak 2.942 jiwa harus mengungsi
Hilman menceritakan kronologi putra pertamanya hilang, saat dirinya mengajak sang anak bermain keluar rumah sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat itu Hilman tengah membantu tetangganya yang sedang pindahan, selama kurang lebih satu setengah jam bekerja memindahkan perabotan.
"Setelah selesai kerja, saya cari-cari anak, sudah tidak ada," kata Hilman.
Pada saat kejadian, lanjut Hilman, kondisi Sungai Ciliwung airnya sedang naik karena hujan dengan ketinggian mencapai tiga meter. Sebelumnya, ia juga sudah mewanti-wanti sang putra untuk tidak bermain turun ke sungai.
"Saya sudah cari ke sana ke mari, saya sempat pulang dulu tanya ke istri siapa tau anaknya pulang. Sudah cari ke masjid juga tidak ada," kata Hilman dengan suara berat.
Setelah mencari keliling kampung dan menanyai ke sejumlah tetangga maupun teman bermainnya, Hilman tidak juga menemukan putra pertamanya, hingga akhirnya memutuskan melapor kepada Polisi dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Selatan sektor Pasar Minggu.
Hilman berharap putra pertamanya tersebut segera ditemukan dalam kondisi baik-baik saja.
Baca juga: Mahasiswa IPB Tewas di Ciliwung Lulusan SMAN Natar Lampung
Pencarian dilakukan bakda Shalat Ashar baik oleh petugas Sudin PKP Sektor Pasar Minggu dan tim SAR lainnya, sebanyak dua unit perahu karet dikerahkan untuk menyusuri aliran Sungai Ciliwung.
Hingga pukul 21.45 WIB masih dilakukan, dan akan dihentikan sementara karena mempertimbangkan kondisi lapangan
Kepala Pleton Sudin PKP Sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan pencarian terpaksa dihentikan sementara karena keterbatasan penerangan.
"Pencarian kembali dilanjutkan Senin pagi," kata Ruwanto.
Menurut ayah korban, Hilman, anak pertamanya itu hilang atau tidak ditemukan sejak pukul 13.00 WIB, diduga jatuh atau terbawa arus Sungai Ciliwung yang airnya sedang naik.
"Belum tahu apakah jatuh ke sungai atau ada yang bawa main ke sungai, kebetulan rumah dekat pinggir Kali Ciliwung," kata Hilman saat dihubungi ANTARA, Minggu malam.
Baca juga: Gara-gara banjir Ciliwung sebanyak 2.942 jiwa harus mengungsi
Hilman menceritakan kronologi putra pertamanya hilang, saat dirinya mengajak sang anak bermain keluar rumah sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat itu Hilman tengah membantu tetangganya yang sedang pindahan, selama kurang lebih satu setengah jam bekerja memindahkan perabotan.
"Setelah selesai kerja, saya cari-cari anak, sudah tidak ada," kata Hilman.
Pada saat kejadian, lanjut Hilman, kondisi Sungai Ciliwung airnya sedang naik karena hujan dengan ketinggian mencapai tiga meter. Sebelumnya, ia juga sudah mewanti-wanti sang putra untuk tidak bermain turun ke sungai.
"Saya sudah cari ke sana ke mari, saya sempat pulang dulu tanya ke istri siapa tau anaknya pulang. Sudah cari ke masjid juga tidak ada," kata Hilman dengan suara berat.
Setelah mencari keliling kampung dan menanyai ke sejumlah tetangga maupun teman bermainnya, Hilman tidak juga menemukan putra pertamanya, hingga akhirnya memutuskan melapor kepada Polisi dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Selatan sektor Pasar Minggu.
Hilman berharap putra pertamanya tersebut segera ditemukan dalam kondisi baik-baik saja.
Baca juga: Mahasiswa IPB Tewas di Ciliwung Lulusan SMAN Natar Lampung
Pencarian dilakukan bakda Shalat Ashar baik oleh petugas Sudin PKP Sektor Pasar Minggu dan tim SAR lainnya, sebanyak dua unit perahu karet dikerahkan untuk menyusuri aliran Sungai Ciliwung.
Hingga pukul 21.45 WIB masih dilakukan, dan akan dihentikan sementara karena mempertimbangkan kondisi lapangan
Kepala Pleton Sudin PKP Sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan pencarian terpaksa dihentikan sementara karena keterbatasan penerangan.
"Pencarian kembali dilanjutkan Senin pagi," kata Ruwanto.