Bandarlampung (ANTARA) -
Pengamat ekonomi, Yan Sulistyo, mengatakan bahwa strategi bakar uang atau memberi potongan dan cashback besar-besaran untuk menggaet konsumen harus dihentikan oleh para pengusaha atau start up digital.
"Sah-sah saja saja teknik ini dilakukan oleh pengusaha tapi apakah strategi ini akan berlanjut selamanya karena pola ini pada dasarnya adalah untuk sebuah produk atau layanan yang baru memasuki pasar, sehingga perlu untuk mengakuisisi konsumen," kata dia, dalam keterangannya di, Bandarlampung, Jumat.
Menurutnya, tahun 2019 ini marak start up dompet digital yang berlomba menggaet konsumen dengan strategi bakar uang, yakni memberi potongan dan cashback besar-besaran kepada konsumen dengan menawarkan uang kembali yang disubsidi oleh aplikator.
Namun seiring berjalannya waktu, lanjutnya, pada fase pendewasaan produk (product maturity), model bakar uang tidak bisa terus-terusan terjadi sebab perusahaan sudah harus memikirkan kelangsungan bisnisnya ke depan dan memperlebar atau memperbanyak line business-nya agar mencakup semua kebutuhan konsumen atau masyarakat.
Ia mencontohkan, November 2019 lalu pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady menyatakan tak kuat bakar uang demi memberikan promosi melalui layanan dompet digital OVO.
"Hingga akhirnya, Grup Lippo memustuskan mengurangi dua per tiga kepemilikannya di OVO," kata pengamat ekonomi asal Sumsel itu.
Ia mengatakan, tujuan dari bakar uang ini dinilai sebagai langkah edukasi atau dalam bahasa pemasaran adalah mengakuisisi konsumen mengenai produk yang disediakan perusahaan kepada konsumen.
Meski begitu, strategi ini dinilai sebagai hal yang lumrah dalam model bisnis berbasis digital, khususnya untuk produk yang baru dalam fase pengenalan.
"Ia pun berharap tahun depan strategi bakar uang di Indonesia harus sudah berhenti," kata dia.
Berita Terkait
Budi daya udang jadi penopang ekonomi warga
Minggu, 14 April 2024 12:51 Wib
Bulog Lampung pastikan ketersediaan beras aman untuk Lebaran
Senin, 8 April 2024 15:28 Wib
Pergerakan ekonomi selama periode mudik diproyeksikan capai Rp386 triliun
Minggu, 7 April 2024 16:58 Wib
Harga beras medium di Lampung mulai turun
Selasa, 2 April 2024 11:11 Wib
Indosat ajak masyarakat rayakan Ramadhan lewat pemberdayaan ekonomi lokal
Selasa, 2 April 2024 8:59 Wib
BPS: Nilai ekspor Lampung pada Februari 2024 naik 28,56 persen
Senin, 1 April 2024 21:07 Wib
BPS Lampung sebut daging ayam ras beri andil inflasi 0,12 persen di Maret
Senin, 1 April 2024 13:50 Wib
Junanto Herdiawan dikukuhkan jadi Kepala BI Lampung
Jumat, 22 Maret 2024 13:07 Wib