Program bayi tabung dibangun lagi di RSUP Sanglah Denpasar

id Program Bayi Tabung, RSUP Sanglah, Bali

Program bayi tabung dibangun lagi di RSUP Sanglah Denpasar

Situasi saat Dirut RSUP Sanglah bersama dengan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali meninjau proses pelayanan rumah sakit. ANTARA/ Ayu Khania Pranisitha

"Jadi sebenarnya dulu RSUP Sanglah ini menjadi cikal bakal dari program bayi tabung yang pertama kali membuka layanan tersebut tapi ada permasalahan terkait sarana prasarana yang perkembangannya tidak diikuti dengan perkembangan peralatan terkini, sa
Denpasar (ANTARA) - Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar, I Wayan Sudana mengatakan saat ini program bayi tabung sedang kembali dibangun meskipun sebelumnya sempat terhenti karena terkendala penyediaan sarana dan prasarana.

"Jadi sebenarnya dulu RSUP Sanglah ini menjadi cikal bakal dari program bayi tabung yang pertama kali membuka layanan tersebut tapi ada permasalahan terkait sarana prasarana yang perkembangannya tidak diikuti dengan perkembangan peralatan terkini, sampai terhenti dan rupanya situasi ini digunakan menjadi peluang RS di luar Sanglah untuk mengembangkan program ini," katanya di RSUP Sanglah, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2019 program ini sudah mulai membangun lagi dengan melakukan rehabilitasi terhadap beberapa peralatan yang mendukung program bayi tabung termasuk juga peningkatan SDMnya.
Baca juga: Jika masih berusia muda, potensi sukses jalankan program bayi tabung makin besar

Pengembangan program bayi tabung ini diperkirakan mulai pada tahun 2000 atau sekitar 19 tahun yang lalu. "Ya jadi sudah 19 tahunan RSUP Sanglah menjadi cikal bakal dari program ini," jelasnya.

Selain pada program bayi tabung, pihaknya menuturkan ada kendala lain yang ditemukan berupa aspek regulasi, dan aturan yang ketiga mengembangkan keterbatasan anggaran modal untuk investasi. Namun, sebenarnya kesempatan untuk memajukan pelayanan itu terbuka lebar.

"Nah itu tadi dengan keterbatasan modal investasi sementara dengan status Badan Layanan Umum (BLU) ini memungkinkan kita untuk akses langsung ke bank, tapi dari segi aturan itu yang belum jelas," katanya.

Ia mengatakan bahwa keberadaan industri kesehetan terutama di Rumah Sakit itu sebuah hal yang perkembangannya cepat dari segi kebutuhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan.

Menurutnya, saat ini harus mengikuti perkembangan peralatan berbasis teknologi agar tidak tertinggal kedepannya terutama dalam mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

"Tentunya banyak peralatan - peralatan kita yang tentunya harus kita rehab, salah satunya peralatan cukup canggih yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang perlu kita upgrade dari model, teknologi dan fungsinya," ujarnya.
Baca juga: Bayi meninggal tersedak pisang, polisi jelaskan kronologisnya

Disaat yang bersamaan, pihaknya juga kedatangan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariyasa Adnyana, terkait kunjungan kerja ke RSUP Sanglah.

I Ketut Kariyasa Adnyana menjelaskan bahwa terdapat berbagai infrastruktur di RSUP Sanglah yang harus segera dibenahi. Selain itu juga, ada beberapa alat kesehatan harus di-upgrade penggunaannya karena usia alatnya yang juga cukup lama.