ITERA akan amati gerhana matahari cincin

id ITERA adakan pengamatan gerhana matagari,Gerhana matahari cincin

ITERA akan amati gerhana matahari cincin

Institut Tinggi Sumatra (ITERA) gelar pengamatan fenomena alam gerhana matahari yang terbuka untuk umum, Senin (23/12/2019) (ANTARA/Dian Hadiyatna/Ho)

Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) akan mengadakan pengamatan fenomena alam gerhana matahari cincin yang diprediksi akan terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019. 

"Pengamatan akan dilakukan oleh Tim UPT Observatorium ITERA Lampung (OAIL) dan Komunitas Astronomi Lampung di pelataran Gedung A ITERA, mulai pukul 10.30 sampai 14.30," kata Sekretaris UPT OAIL, Robiatul Muztaba, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bahwa Kota Bandarlampung dan sekitarnya hanya dapat mengamati fenomena gerhana matahari cincin sebagian yang terjadi mulai pukul 10.30 hingga 14:30 WIB.

Robiatul pun menyampaikan bahwa apabila warga yang ingin mengamati fenomena gerhana matahari agar tidak mengamati secara langsung dengan mata telanjang dan menyarankan menggunakan teleskop dengan filter matahari, kacamata matahari, maupun dengan menggunakan proyeksi seperti menggunakan kamera lubang jarum atau lainnya.

"Masyarakat yang ingin melihat fenomena ini juga bisa datang ke pelataran ITERA Lampung karena kami mengadakan kegiatan pengamatan bersama menggunakan alat-alat astronomi yang aman untuk pengamatan Gerhana Matahari secara gratis," kata dia.

Ia menjelaskan fenomena gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus sehingga bulan menutupi matahari dan bila dilihat dari bumi, fenomena alam ini sebenarnya selalu terjadi tiap tahun.

Pada Tanggal 26 Desember 2019, lanjut dia, satelit alami bumi yaitu bulan sedang pada fase bulan mati dan berada pada titik terjauh (apogee) dari bumi dan untuk Buminya berada pada titik terdekat (perihelion) dari matahari.

"Fenomena tersebut menyebabkan terjadinya gerhana matahari cincin hal tersebut karena piringan matahari tidak seluruhnya ditutupi oleh piringan bulan," katanya.

Menurutnya, yang membuatnya menjadi langka karena fenomena seperti ini tidak setiap waktu terjadinya dimana gerhana matahari dapat diamati di lokasi atau wilayah yang sama.