Finlandia berupaya pulangkan anak-anak ISIS dari Suriah 'segera mungkin'

id Finlandia,pemulangan,anak-anak ISIS

Finlandia berupaya pulangkan anak-anak ISIS dari Suriah 'segera mungkin'

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin tiba untuk hari kedua KTT para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia 13 Desember 2019. REUTERS / Yves Herman (REUTERS / YVES HERMAN)

Helsinki (ANTARA) - Finlandia akan berupaya memulangkan anak-anak dari ibu warga negara Finlandia yang bergabung dengan ISIS di Suriah "sesegera mungkin", menurut Perdana Menteri Sanna Marin, Senin.

Finlandia merupakan salah satu dari negara anggota Uni Eropa yang menghadapi keputusan apakah akan membawa pulang warga negaranya yang bergabung dengan ISIS, yang terjebak di kamp al-Hol yang dikendalikan oleh milisi Kurdi di Suriah timur laut.

Lebih dari 30 anak lahir dari 11 perempuan asal Finlandia di al-Hol, menurut media Finlandia, dan nasib para ibu menyebabkan perpecahan dalam koalisi pemerintahan, yang terdiri atas lima partai dan baru saja dilantik pekan lalu.

Partai Pusat, sekutu koalisi Partai Demokrat Sosial, menentang pemulangan para istri petempur ISIS ke tanah air namun pihaknya mendukung pemulangan anak-anak mereka.

Partai Pusat khawatir oleh tingginya jajak pendapat dari oposisi Partai Finlandia nasionalis, yang mengatakan pemulangan tahanan ISIS dapat membahayakan keamanan Finlandia.

Marin mengatakan bahwa, dalam upaya mengatasi perbedaan pendapat dalam koalisi, pemerintah memutuskan masing-masing kasus harus diadili berdasarkan kondisinya sendiri.

"Tujuan dari langkah otoritas adalah untuk melindungi kepentingan anak-anak dalam segala keadaan," kata Marin, membiarkan pintu terbuka bagi pemulangan beberapa ibu beserta anak-anak mereka.

"Tidak ada kewajiban untuk membantu orang dewasa, yang pergi ke daerah itu atas kemauan sendiri," katanya.

Pemulangan anak-anak tanpa ibu mereka seperti tidak akan terjadi sebab pasukan Kurdi Suriah, yang mengendalikan wilayah yang mencakup al-Hol, menentang pemisahan anak-anak dari ibu mereka.

Pemerintahan Marin menghadapi pertanyaan mengenai isu tersebut di parlemen pada Selasa.

Sumber: Reuters