Sydney (ANTARA) - Kepulauan Bougainville di Pasifik Selatan secara bulat memilih untuk merdeka dari Papua Nugini, sebagaimana dikatakan komisi referendum pada hari Rabu, setelah pemungutan suara bersejarah yang akan memicu negosiasi pemisahan antara kedua pemerintah.
Hampir 98 persen dari total 181.067 suara yang diambil mendukung kemerdekaan dalam pemungutan suara tidak mengikat, yang merupakan bagian dari pakta perdamaian yang ditandatangani setelah perang sipil yang berlangsung selama satu dekade berakhir pada tahun 1998.
Perang sipil tersebut berlangsung antara pemberontak Bougainville dan otoritas Papua Nugini.
Referendum tersebut memberi pilihan bagi Bougainville untuk menjadi negara merdeka atau tetap jadi bagian dari Papua Nugini, namun dengan otoritas yang lebih luas.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Kolaborasi dengan PNG Power, PLN siap pasok listrik di perbatasan Papua Nugini
Minggu, 16 Juli 2023 17:07 Wib
Getaran gempa M= 7,5 di Papua Nugini dirasakan di Papua
Minggu, 11 September 2022 9:04 Wib
Wakil Perdana Menteri Papua Nugini tewas dalam kecelakaan lalu lintas
Kamis, 12 Mei 2022 8:12 Wib
Indonesia siap dukung Papua Nugini membangun ketahanan nasional kesehatan
Kamis, 31 Maret 2022 14:32 Wib
RI siap membuka perbatasan dengan Papua Nugini tingkatkan perdagangan
Kamis, 31 Maret 2022 14:03 Wib
Presiden perintahkan 4 menteri dalam misi dagang ke Papua Nugini
Kamis, 31 Maret 2022 13:58 Wib
PM Papua Nugini dinyatakan positif COVID-19 saat berada di Beijing
Minggu, 6 Februari 2022 17:12 Wib
Wisatawan merasa seperti di luar negeri saat kunjungi PLBN Skouw
Senin, 11 Oktober 2021 22:10 Wib