PGN berkomitmen jadikan gas alam ramah lingkungan

id perusahaan gas negara,compressednatural gas, gas ramah lingkungan

PGN berkomitmen jadikan gas alam ramah lingkungan

Karyawan tengah membawa tahu di Rumah Produksi Tahu Susu Lembang, Jawa Barat. (Antara Lampung/Agus Wira Sukarta)

Bandarlampung (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bersama Rombongan wartawan asal Lampung tiba di Bandung Jawa Barat, dan menyempatkan singgah di Mc Donalds (McD) Jl Soekrano-Hatta No 55 (Margacinta), pada Sabtu (6/10) pagi.

Salah satu waralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia, dengan hidangan utama di restoran-restoran McDonalds adalah hamburger, dan juga menyajikan minuman ringan, kentang goreng dan hidangan-hidangan lokal yang disesuaikan dengan tempat restoran itu berada.

Bukan tanpa alasan, PT PGN Area Lampung mengajak wartawan sejumlah media untuk singgah di McD, mengingat waralaba rumah makan siap saji tersebut merupakan salah satu pelanggan compressed natural gas (CNG) PT Gagas Energi di Bandung yang menggunakan Gaslink.


PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sendiri melalui anak perusahaan PT Gagas Energi, terus berkomitmen menjadikan compressed natural gas (CNG) atau gas alam terkompresi sebagai energi ramah lingkungan.

"Awalnya komitmen PGN dengan Pemkot Bandung untuk menjadikan smart city berbasis energi ramah lingkungan. Sebagai perwujudannya melalui penggunaan CNG ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Gagas Energi, Febrilian Hindarto, di Bandung, Sabtu (6/10).

Menurut dia, saat ini pihaknya telah melayani 10 pelanggan komersial di Bandung yang menggunakan CNG untuk restoran makanan siap saji.

Pelanggan, lanjut dia, tidak hanya komersial dengan mengambil CNG dari Purwakarta tapi juga moda transportasi seperti taksi/100 unit dan traktor/25 unit dan yang lainnya dengan mengambil CNG dari MRU).

"Pengguna produk bahan bakar CNG, tercatat ada sekitar 150 kendaraan yang mengkonsumsi Gasku dan tidak menutup kemungkinan juga akan merambah UMKM jika memang UMKM membutuhkan dukungan bahan bakar CNG," kata dia.

Billy panggilan akrab Febrilian Hindarto, menjelaskan, secara umum alasan transportasi menggunakan CNG karena lebih murah hanya Rp4.500 per LSP.

Menurut dia, penggunaan CNG itu untuk membantu pemerintah mengurangi subsidi BBM, mendukung masyarakat mandiri dengan penggunaan gas bumi.

"Terkait target penambahan transportasi menggunakan bahan bakar gas masih sulit," ujarnya.

Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ada penambahan pelanggan dalam penggunaan CNG, mengingat dengan adanya penambahan pelanggan berarti bisa membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM dan meningkatkan kemandirian energi.

Pelanggan Gaslink

Salah satu pelanggan CNG PT Gagas Energi di Bandung yang menggunakan Gaslink adalah makanan siap saji McDonald, sebanyak sembilan gerai perusahaan itu sejak dua tahun terakhir telah menjadi pelanggan setia.

Asisten Manager McDonald Soekarno Hatta Bandung, Nana Herdiana, mengaku McDonald Soekarno Hatta merupakan yang pertama menggunakan Gaslink sejak dua tahun yang lalu dibandingkan gerai lainnya.

Pihaknya memilih menggunakan Gaslink dari PT. Gagas Energi karena secara bisnis lebih menguntungkan sebab jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan bahan bakar elpiji yang sebelumnya digunakan, serta lebih aman karena kandungan gas CNG lebih ringan.

Selain itu, lanjut dia, penggunaannya lebih efisien, sebab saat pengisian ulang hanya diinjeksi di tabung berkapasitas 200 per meter kubik untuk menampung CNG dan ini sangat menguntungkan untuk perusahaan yang bergerak di bidang makanan siap saji tersebut sebab tidak memakan banyak waktu.

Ditambahkannya, rata-rata sekitar 2.500 per meter kubik Gaslink digunakan McDonald Soekarno Hatta Kota Bandung, untuk mendukung kegiatan operasional dalam menyajikan makanan bagi para pelanggan.

Ia juga mengapresiasi pelayanan prima yang diberikan PT Gagas Energi terhadap McDonald, terutama saat pengisian Gaslink hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari waktu yang dibutuhkan 60 menit.

"Penggunaan CNG sangat direkomendasikan bagi perusahaan atau gerai-gerai makanan karena lebih efisien, lebih aman dan lebih hemat," tambah Nana Herdiana.

CNG Lebih Hemat

PGN Area Lampung bersama wartawan pada Minggu (7/10) kembali mengunjungi  salah satu UMKM Rumah Produksi Tahu Susu Lembang di Jalan Raya Lembang Bandung No.177, Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Dipilihnya tempat ini menurut Strategic Stakeholder Managemen PGN Lampung, Heru Prasetyo, karena Tahu Susu Lembang merupakan salah satu pelanggan dari sektor industri yang telah menggunakan energi gas bumi  compressed natural gas (CNG).

CNG sendiri dijelaskan Heru merupakan alternatif bagi pemilik usaha yang lokasinya tidak dilewati pipa gas PGN, tapi tetap ingin menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar.

Perwakilan Managemen Tahu Susu Lembang Rahmat Hidayat, menyebutkan sudah tiga tahun pembuatan tahu di Tahu Susu Lembang menggunakan CNG. Dalam satu bulan, CNG yang digunakan bisa di atas 10 ribu m3. 

Menurutnya, sejak berdiri tahun 2008 Tahu Susu Lembang, menggunakan elpiji untuk proses pembuatan tahu dan lainnya.

Rahmat menjelaskan, alasan menggunakan CNG, karena proses pembuatan tahu lebih cepat dibanding dengan menggunakan elpiji.

"Kecepatan itu terlihat dari proses merebus kedelai yang hanya membutuhkan waktu 40 menit saat menggunakan CNG. Sedangkan saat menggunakan elpiji merebus kedelai bisa sampai satu jam. Setelah perebusan, baru proses penguningan," ujarnya.

Alasan lain menggunakan CNG, karena penggunaan gas yang terkompresi itu membuat pengeluaran Tahu Susu Lembang jauh lebih hemat 10-15 persen dibandingkan dengan saat menggunakan elpiji. Belum lagi isi tabung elpiji tidak bisa digunakan hingga habis.

"Dari 50 kg tabung elpiji yang digunakan setiap hari, selalu ada sisa 13 kg yang tidak bisa digunakan karena membeku. 13 kg itu merupakan batas beku tabung elpiji 50 kg. Semakin lama digunakan, tabung elpiji bisa makin beku," ujarnya lagi.

Selain itu, lanjutnya, pengisian CNG juga lebih cepat, karena setiap hari ada gas transportation module (GTM) atau Gaslink truk yang parkir di depan Tahu Susu Lembang.

Menurut Rahmat, mobil tersebut selalu diganti setiap hari, sehingga kapan saja Tahu Susu Lembang butuh pengisian CNG, bisa dilakukan.

"Tahu Susu Lembang harus melakukan berbagai penyesuaian pada awal penggunaan CNG. Salah satunya penyesuaian pada lubang kompor harus dibuat lebih besar dan akhirnya berhasil dilakukan," ujarnya.

Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara (Persero)  Area Lampung Mochamad Arif menjelaskan, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk berterima kasih pada Mc Donald maupun Tahu Susu Lembang yang telah menggunakan CNG.

Ia menjelaskan Mc Donalds dan Tahu Susu Lembang telah turut berpartisipasi dalam menggunakan energi yang ramah lingkungan.

"Kami berharap di Lampung akan semakin banyak pengusaha menggunakan CNG. Apalagi setelah melihat bagaimana manfaat yang sudah dirasakan Mc Donalds maupun Tahu Susu Lembang setelah menggunakan CNG," tambah Arif.