Warga Bandarlampung tunggu bakal calon wali kota yang prospektif

id pilkada bandarlampung, pemilihan wali kota,pilkada serentak

Warga Bandarlampung tunggu bakal calon wali kota yang prospektif

Pasar rakyat Wayhalim Bandarlampung. Meski tempatnya di tengah kota, namun infrastruktur belum ditata optimal. (ANTARA/Triono Subagyo)

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Bandarlampung masih menanti bakal calon wali kota prospektif yang akan bertarung pada pemilihan tahun 2020 mendatang.

"Sekarang sudah 'perang' publikasi baik melalui media sosial, menggunakan banner, pamflet dan lainnya. Tetapi, dari semua itu masih bakal calon dan menanti dijadikan calon. Namun, yang paling utama siapa nanti yang paling prospektif dapat membawa Bandarlampung lebih maju lagi," kata Bejo Syarkawi, warga Bandarlampung, Senin.

Dia pun menjelaskan, ada beberapa bakal calon yang sudah "jualan" tetapi yang sangat gencar dua orang yaitu Eva Dwiana--istri Wali Kota Bandarlampung Herman HN yang masih berkuasa saat ini serta Rycko Menoza--mantan Bupati Lampung Selatan yang juga anak mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

"Dua sosok itu yang nampaknya gencar sosialisasi, tetapi masih kita tunggu komitmennya. Saya hingga kini belum menentukan pilihan. Bisa saja nanti satu di antara mereka, atau bukan mereka kalau bakal calon lainnya memang menjanjikan dan sesuai harapan," kata dia.

Warga lainnya, Raharjo B Sadi pun sependapat dengan Bejo, bahwa dua sosok yang sudah sosialisasi tersebut belum menjadi jaminan untuk dipilihnya.

"Saya melihat keduanya punya kelebihan masing-masing. Eva misalnya, dia sebagai istri Wali Kota Herman HN yang berkuasa dua periode, setidaknya mengerti betul tentang kondisi Bandarlampung dan Rycko yang mantan bupati serta memimpin beragam organisasi di Lampung dan anak mantan gubernur juga punya kelebihan, tetapi itu belum menjadi jaminan," katanya.

Namun, lanjut dia, tinggal menunggu program kerja mereka baik Eva maupun Rycko serta bakal calon lainnya setelah ditetapkan sebagai calon oleh KPU Kota Bandarlampung nantinya.

"Intinya, masih ditunggu apakah mereka bisa menjelaskan programnya dan menarik kami untuk memilihnya," kata dia.

Rania, mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung pun berpendapat serupa bahwa belum menentukan untuk memilih bakal calon wali kota mendatang meski sudah ada beberapa orang "jualan" dengan program disertai gambarnya.

"KPU belum menetapkan siapa yang jadi calon, karena itu belum bisa menentukan pilihan dari mereka yang sudah menyebarkan poster, spanduk, pamflet dan lainnya. Tetapi bagi saya pribadi akan memilih yang prospektif dalam memajukan Kota Bandarlampung baik infrastruktur, SDM dan potensi milenial yang ada," jelas dia.

Sebelumnya, KPU Kota Bandarlampung melakukan sosialisasi tahapan program dan jadwal Pilkada 2020 dengan melibatkan beragam elemen dan media.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan KPU Bandar Lampung, antara lain, workshop kepemiluan, lomba jingle dan maskot KPU, launching pilkada serentak, sosialisasi ke masyarakat dengan segmentasi.

Segmentasi itu antara lain pemilih pemula, kelompok marjinal, pemilih perempuan, kebutuhan khusus, disabilitas, komunitas, tokoh agama, dan masyarakat.