Tokyo (ANTARA) - "Anda mendengar seorang anak menjerit di ruang tunggu, tetapi ketika anda tiba menghampirinya mereka sudah meninggal," kata Tetsu Nakamura, dokter Jepang sekaligus pekerja bantuan yang tewas di Afghanistan pada Rabu (4/12), kepada stasiun TV NHK dalam sebuah program pada Oktober.
"Itulah yang terjadi hampir setiap hari. Mereka sangat kekurangan gizi hingga hal-hal seperti diare dapat membunuh mereka ... Saya berpikir bahwa jika pasien-pasien itu mendapatkan air bersih dan makanan yang cukup, mereka akan terus bertahan hidup," katanya.
Ia terinspirasi untuk menghijaukan gurun negara tersebut dari kematian anak-anak di sebuah klinik yang ia jalankan di daerah perdesaan yang dilanda kekeringan.
Dokter Tetsu Nakamura tewas pada Rabu ketika kelompok bersenjata tak dikenal memberondong peluru mobil yang ia dan lima orang lainnya tumpangi.
Insiden itu membuat Afghanistan dan Jepang diselimuti awan duka.
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib