Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia menyebut persiapan sekolah inklusi menjadi pekerjaan rumah (PR) besar yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengangkat orang dengan disabilitas bisa setara dengan masyarakat pada umumnya.
"Sekolah inklusi ini PR terbesar, karena ini masih banyak hal yang harus kita pikirkan," kata Angkie saat berkunjung ke redaksi Kantor Berita Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut Angkie, saat ini sudah tidak relevan lagi mengelompokkan anak-anak dengan keterbatasan fisik maupun mental dalam sekolah luar biasa (SLB). Dia mengatakan memberikan pendidikan yang sama dengan fasilitas yang sama bagi anak-anak disabilitas seperti anak-anak lainnya merupakan upaya dalam menyetarakan disabilitas di masyarakat.
Sekolah inklusi ialah sekolah umum yang juga menerima siswa disabilitas untuk mendapatkan hak pendidikan dan fasilitas yang sama dan dilakukan dengan sedikit penyesuaian.
"Sekarang kebutuhan SDM itu tinggi makanya sekarang kita butuhkan sekolah-sekolah inklusi," kata dia.
Menurutnya sekolah inklusi bisa memberikan pelajaran toleransi kepada siswa reguler untuk menghargai temannya yang berkebutuhan khusus dan tidak saling merundung satu sama lain. Selain itu siswa yang berkebutuhan khusus juga bisa merasa diterima dan tidak dikasihani karena mendapatkan pendidikan yang sama, fasilitas yang sama, dan perlakuan yang sama.
Angkie mengakui bahwa butuh usaha khusus untuk membuat pendidikan di Indonesia ramah terhadap orang dengan disabilitas. Permasalahan tenaga pengajar khusus dan anggaran menjadi hal yang harus diupayakan.
Dia menyoroti bahwa pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas sangat penting untuk pengembangan diri agar tidak merasa minoritas dan bisa membuktikan dirinya bisa melakukan pekerjaan pada umumnya.
Angkie menyebut saat ini pemerintah sedang menyiapkan regulasi berupa peraturan pemerintah yang mengakomodasi isu disabilitas.
Saat ini, lanjut dia, baru dua peraturan yang dibuat terkait kesejahteraan dan pembangunan bagi disabilitas. Ke depannya akan banyak lagi regulasi yang diterbitkan untuk mengakomodasi isu disabilitas.
Berita Terkait
Berdirinya Komnas Disabilitas jadi langkah awal kesetaraan
Rabu, 1 Desember 2021 16:24 Wib
Presiden apresiasi pelaksanaan Peparnas XVI Papua 2021
Sabtu, 13 November 2021 18:45 Wib
Perketat disiplin protokol kesehatan, Presiden terbitkan Inpres
Jumat, 4 September 2020 12:56 Wib
Tips Angkie Yudistia cari pengasuh yang tepat bagi anak-anak
Kamis, 13 Februari 2020 7:15 Wib
Angkie Yudistia, sosok berkebutuhan khusus,, juru bicara Presiden
Sabtu, 23 November 2019 12:59 Wib
Disabilitas inspiratif Angkie Yudistia, jadi stafsus Presiden Jokowi
Jumat, 22 November 2019 9:02 Wib