Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mendukung budi daya ikan dalam ember (budikdamber) inovasi yang dilakukan Dosen Politeknik Negeri Lampung Juli Nursandi.
"Dengan menerapkan budi daya ini, kita ingin warga di Lampung mandiri dan tidak membiarkan lingkungan sekitar rumahnya kosong atau tidak terpakai untuk dijadikan produktif. Ini sangat bisa dijadikan gerakan bersama," ujar Nunik, usai mengunjungi lokasi budi daya ikan tersebut di wilayah Kecamatan Tanjung Senang, Bandarlampung, Senin.
Nunik mengatakan Budikdamber menjadi solusi akan kebutuhan pangan rumah tangga dan memberikan kemandirian bagi masyarakat.
Baca juga: Lampung terus berupaya Festival Pahawang masuk kalender nasional 2021
Apalagi disampaikan Nunik, teknik budi daya ini juga sebagai upaya penanganan persoalan faktor kemiskinan yang salah satunya adalah beban rumah tangga.
"Jadi pemenuhan kebutuhan rumah tangga seperti sayuran termasuk ikan yang merupakan kebutuhan pangan, itu menjadi beban paling tinggi yang menyebabkan kemiskinan. Ini miris, padahal sebenarnya banyak ruang-ruang terbuka di sekitar rumah yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Sementara itu, Juli Nursandi mengatakan budikdamber merupakan pertanian masa depan karena sistem ini hanya membutuhkan lahan yang sempit tidak sampai 1 meter namun sudah bisa menghasilkan ikan dan sayuran.
Baca juga: Nunik dorong penguatan budaya literasi di Ponpes
"Sistem budikdamber salah satu sistem sederhana dari aquaponik, dimana sistem budi daya menggabungkan ikan dan sayuran. Ikannya kita kasih makan dengan pelet, pelet nanti akan diuraikan bakteri menjadi pupuk, pupuknya akan diserap oleh tanaman," ujar Juli.
Budi daya ikan dalam ember merupakan konsep pertanian dengan sistem aquaponik yang selain mampu menghasilkan ikan juga menghasilkan sayuran di atasnya.
Teknik ini juga hanya memerlukan lokasi yang sempit seperti memanfaatkan pekarangan rumah, portabel, hemat air dan tidak membutuhkan listrik.
Melalui teknik ini, sayuran nantinya bisa dipanen 2-3 minggu sedangkan ikan bisa dipanen 2,5 bulan hingga 3 bulan.
Juli menambahkan bahwa siapapun boleh belajar ditempatnya dan selain itu dirinya juga membagikan teknik melakukan budi daya tersebut melalui akun media sosialnya.
Baca juga: Nunik dorong kaum milenial kunjungi perpustakaan
Berita Terkait
BMKG Maritim Lampung: Wilayah pesisir berpotensi terdampak rob
Sabtu, 20 April 2024 17:56 Wib
Dinkes Tanggamus tangani 207 kasus diare pada Ramadhan dan Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 14:06 Wib
Lebaran usai, SPKLU tetap layani pengguna mobil listrik di Lampung
Sabtu, 20 April 2024 5:22 Wib
Disnaker Lampung segera periksa perusahaan belum bayarkan THR pekerja
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pertamina tingkatkan pengawasan distribusi LPG subsidi
Jumat, 19 April 2024 18:26 Wib
Penyaluran KUR peternakan Lampung 2023 terealisasi Rp1,51 triliun
Jumat, 19 April 2024 17:40 Wib
Polda Lampung: Terjadi 63 kasus kecelakaan selama Ops Ketupat Krakatau
Jumat, 19 April 2024 16:09 Wib
Pengelola catat 58.438 orang lalui Bandara Radin Inten II selama Lebaran
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib