Pasar Seni Sentolo di Kulon Progo didorong jadi pusat oleh-oleh

id Pasar Seni Sentolo,Pusat oleh-oleh,DPRD Kulon Progo,Kulon Progo,wisata kulon progo

Pasar Seni Sentolo di Kulon Progo didorong jadi pusat oleh-oleh

Wakil Ketua II DPRD Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono. (Foto ANTARA/Sutarmi)

"Posisi Pasar Seni Sentolo berada di pintu masuk Kulon Progo sisi timur sehingga sangat strategis untuk kembangkan sebagai pusat oleh-oleh dan kerajinan," kata Lajiyo.
Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lajiyo Yok Mulyono mendorong pemerintah setempat mengembangkan Pasar Seni Sentolo menjadi pusat oleh-oleh dan kerajinan.

Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Kamis, mengatakan saat ini Pasar Seni Sentolo dalam kondisi mangkrak, padahal memiliki posisi strategis jalur transportasi yakni jalan nasional Yogyakarta-Kulon Progo menuju Bandara Internasional Yogyakarta di sisi timur.

"Posisi Pasar Seni Sentolo berada di pintu masuk Kulon Progo sisi timur sehingga sangat strategis untuk kembangkan sebagai pusat oleh-oleh dan kerajinan," kata Lajiyo.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo minta pelaku wisata tingkatkan kualitas pengelolaan dan promosi

Ia mengatakan Pasar Seni Sentolo ini dibangun sejak 2012, namun hingga saat ini mangkrak. Kios-kios yang diharapkan menjadi etalase produk kerajinan dari perajin Kulon Progo banyak yang rusak sehingga Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Perdagangan harus melakukan perombakan total pengembangan Pasar Seni Sentolo menjadi pusat oleh-oleh dan kerajinan.

 Kecamatan Sentolo merupakan "segi tiga emas" dengan adanya proyek Bandara Internasional Yogyakarta dan Kawasan Industri Sentolo. Ke depan, pusat oleh-oleh dan kerajinan yang berdaya saing secara harga dan kualitas produk akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Pengembangan Pasar Seni Sentolo menjadi pusat oleh-oleh dan kerajinan memang membutuhkan keberanian dan investasi besar. Tapi, mau tidak mau harus dilakukan supaya pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta bisa berpihak pada pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau industri kecil menengah (IKM) di wilayah ini.

"Kalau perlu pemkab menggandeng pihak ketiga untuk mengembangkannya. Menggandeng pihak ketiga bukan hal yang memalukan atau dalam dunia bisnis," katanya.
Baca juga: Taman Watu Blencong Kulon Progo masuk 28 nominasi Desa Wisata Nusantara

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Iffah Nufidati mengatakan dirinya sepakat wacana pengembangan Pasar Seni Sentolo sebagai pusat oleh-oleh dan kerajinan. Namun demikian, untuk mewujudkan wacana tersebut diperlukan kajian, sehingga pengembangannya benar-benar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Kami sepakat. Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta membuat jalur Yogyakarta - Kulon Progo menjadi strategis. Kalau dewan juga sepakat ini menjadi prioritas, segera kami tindak lanjuti untuk kajian dan analisisnya, serta rencana penganggarannya," katanya.