Dua tewas, beberapa terluka akibat serangan granat di Kashmir

id Kashmir,jammu dan kashmir,india pakistan,serangan granat

Dua tewas, beberapa terluka akibat serangan granat di Kashmir

Seorang perempuan Kashmir berdiri di samping sebuah grafiti tertulis di tembok pembatasan menyusul dicabutnya status konstitusional khusus Kashmir oleh pemerintah India, di Srinagar, Minggu (15/9/2019). ANTARA/REUTERS/Francis Mascarenhas/aa. (REUTERS/Francis Mascarenhas)

Srinagar (ANTARA) - Dua peristiwa serangan dengan granat yang diduga dilakukan oleh kombatan di Kashmir wilayah India pada Selasa menewaskan dua orang dan melukai delapan orang lainnya, menurut keterangan kepolisian.

Kedua korban tewas yang merupakan pejabat pemerintah dan anggota dewan desa, serta empat orang korban luka dalam sebuah peristiwa ledakan granat di distrik Anantnag, Kashmir bagian selatan itu tengah menggelar rapat terkait keluhan masyarakat.

Pemerintah India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi mengubah status Jammu dan Kashmir menjadi dua teritori yang dikontrol secara federal dengan alasan bahwa peraturan khusus untuk wilayah tersebut menghalangi pembangunannya dan memicu gerakan separatis.



Namun langkah itu ditentang oleh masyarakat Jammu dan Kashmir, yang wilayahnya diklaim oleh India dan Pakistan secara keseluruhan namun di bawah pemerintahan masing-masing negara di bagian-bagian tertentu.

"Program 'Kembali ke Desa' harus usai ketika sebuah granat dilemparkan oleh para kombatan,” ujar petugas kepolisian, Altaf Khan seperti dilansir dari Reuters.

Sebelum peristiwa itu, pada hari yang sama sebuah serangan granat lainnya terjadi di wilayah Saderbal, Srinagar, dan melukai empat orang, menurut keterangan seorang pejabat polisi yang menolak disebut namanya.



Pada Senin malam, pasukan keamanan telah menyudutkan dua orang kombatan dari kelompok Hizbul Mujahideen di distrik Pulwama, Kashmir bagian selatan, dan menewaskan satu di antaranya usai kontak senjata.

Sementara satu kombatan lainnya ditembak mati pada Selasa dini hari, kata pejabat tentara India.

“Kami menerima laporan bahwa teroris mengancam masyarakat lokal dan kami melancarkan operasi,” ujar Mayor Jenderal Anindya Sengupta.




Sumber: Reuters