Taipei (ANTARA) - Partai berkuasa Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, Senin, mengecam China sebagai "musuh demokrasi" setelah muncul klaim baru soal intervensi China dalam dunia politik di pulau tersebut menjelang pemilu presiden dan badan legislatif 11 Januari.
Tuduhan campur tangan itu, yang dilaporkan oleh media Australia, bersumber dari seorang warga China pencari suaka di Australia yang mengatakan dirinya adalah mata-mata China.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah keramatnya yang akan diseret ke bawah kendali Beijing -- jika perlu dengan kekuatan, mencap pria tersebut penipu.
Ketua Partai Progresif Demokratis (DPP) Cho Jung-tai, yang mendukung kemerdekaan resmi Taiwan, menyebutkan perlu diadakan penyelidikan lebih lanjut, mengingat bahwa banyak berita hoaks yang berasal dari China.
"China musuh demokrasi. Openen, pesaing paling ambisius Taiwan saat ini juga China," kata Cho saat konferensi pers di Taipei.
Di antara sejumlah tuduhan yang dilontarkan, ia mengaku telah membantu membimbing perhatian media secara positif pada beberapa politisi Taiwan tertentu, termasuk lawan utama Pemimpin Tsai, Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang, yang akrab dengan China.
Cho mengatakan sementara Kuomintang merupakan oponen langsung dalam pemilihan, tantangan terbesar berasal dari China. Ia menggambarkan China sebagai "kekuatan penghancur paling dahsyat."
Baca juga: Dugaan campur tangan China kacaukan kampanye pemilu Taiwan
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib