Meski angin kencang, nelayan Lampung tetap melaut

id nalayan teluk lampung,angin kencang,nelayan tetap melaut

Meski angin kencang, nelayan Lampung tetap melaut

Nelayan Teluk Lampung bersama anggota Polisi Perairan dan Udara tengah memeriksa kesiapan kapal nelayan untuk melaut, Bandarlampung, Senin 25/11/2019 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Angin kencang yang melanda perairan Teluk Lampung tidak menghambat nelayan setempat untuk tetap melaut menangkap ikan.

"Saya tetap melaut selama cuaca tidak membahayakan saya beserta awak kapal lainnya, dan sore ini saya akan kembali berlayar," ujar Fuad salah seorang nelayan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Lempasing, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, gelombang air laut serta angin kencang telah terjadi sejak dua minggu lalu, dan hal itu tidak membuat para nelayan patah arang untuk melaut.

"Kami tetap melaut karena permintaan pasokan ikan dari pedagang dan masyarakat tinggi, meski tangkapan yang diperoleh tidak sebanyak saat cuaca bagus, misalkan kita bisa dapat 12 keranjang ikan saat ini hanya memperoleh 5 hingga 6 keranjang ikan," ujarnya.

Menurutnya, selain hasil tangkapan yang menurun, jenis ikan tangkapan pun terbatas.

"Kalau gelombang tinggi dan berangin hanya ada beberapa jenis ikan yang dapat ditangkap, seperti ikan layang. Tapi kami tetap bersyukur meski tidak melimpah tetap ada tangkapan yang dapat dijual," ujarnya

Menurutnya, dalam sekali berlayar menangkap ikan, dirinya hanya mampu membawa uang sebanyak Rp3.000.000 dari hasil menjual tangkapan di tengah musim berangin dan gelombang tinggi.

Hal senada juga dikatakan oleh Daud salah seorang nelayan.

"Saya juga akan tetap melaut sore ini untuk menafkahi keluarga meski angin dan gelombang sedang tidak baik," ujar Daud salah seorang nelayan.

Menurutnya, meskipun hasil tangkapan hanya sedikit dan terkadang pulang tidak membawa tangkapan, dirinya tetap melaut.

"Terkadang uang modal yang dikeluarkan untuk berlayar, seperti untuk membeli solar, memperbaiki kapal, membeli persediaan makan, lebih besar dari pada hasil tangkapan,dan nelayan Teluk Lampung rata-rata akan tetap berusaha berlayar untuk memenuhi kebutuhan pasar meskipun terkadang merugi," ujar Daud.

Baca juga : Geliat nelayan Lampung Timur menghadapi musim angin barat