Desa Wisata Bakas dorong penguatan SDM dan ekonomi warga, tak lagi hanya penonton

id Desa Wisata Bakas, Bali, dorong ekonomi dan SDM,wisata desa bali

Desa Wisata Bakas dorong penguatan SDM dan ekonomi warga, tak lagi hanya penonton

Kepala Desa Bakas, I Wayan Murdana, di Pondok Bakas, Klungkung (ANTARA/Ayu Khania Pranisitha/2019)

"Kita di sini memang ikon yang menonjol itu wilayah persawahan dan bukit, jadi masyarakat tidak mau hanya menjadi penonton saja, melainkan ikut berpartisipasi sehingga dampaknya ekonomi berkembang, minimnya pengangguran karena bisa bekerja di tempat

Klungkung (ANTARA) - Keberadaan Desa Wisata Bakas, Klungkung, Provinsi Bali mendorong penguatan sumber daya manusia dan perekonomian warga, seperti melalui usaha kuliner, pengelolaan pertanian, dan mengolah kreativitas berbahan dasar alam setempat, kata Kepala Desa Bakas, I Wayan Murdana.

"Kita di sini memang ikon yang menonjol itu wilayah persawahan dan bukit, jadi masyarakat tidak mau hanya menjadi penonton saja, melainkan ikut berpartisipasi sehingga dampaknya ekonomi berkembang, minimnya pengangguran karena bisa bekerja di tempat wisata ini," katanya saat dijumpai di Pondok Bakas, Klungkung, Minggu.
Baca juga: Gubernur BI luncurkan Desa Wisata Tampaksiring di Gianyar Bali

Ia mengatakan sejak kedatangan wisatawan asing awal Januari 2019 dengan menyasar penginapan dan wisata di Bakas, hal itu mendorong masyarakat menggali potensi desanya.

Salah satunya, katanya, menonjolkan kuliner khas Klungkung, antara lain berbahan sayuran lokal, seperti serombotan dan laklak pengangon.

Selain itu, turut menggerakkan Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan mengadakan pembersihan satu bulan sekali saat minggu ke-3 sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengurangi sampah plastik.

"Setidaknya dengan adanya Kubu Bakas, Pondok Bakas, Tracking dan wisata lainnya memberikan lapangan pekerjaan bagi warga kami, baik yang baru lulus SMA tapi belum bisa melanjutkan kuliah, bisa bekerja langsung di desa wisata ini, sekaligus belajar bahasa asing ketika ada kunjungan turis-turis luar negeri," katanya.

Walaupun saat ini empat sampai enam orang dari Desa Bakas sudah bekerja di desa wisata itu, katanya, ke depannya tentu hal tersebut akan berdampak lebih baik pada masa mendatang.
Baca juga: Pemprov Bali berikan "Desa Wisata Award" bagi desa berprestasi

Dia mengatakan hal itu salah satu proses yang harus dilewati, karena pariwisata memiliki peluang investasi yang besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat merasakan dampaknya secara signifikan.

"Dampak siginifikan mungkin lima tahun sampai tujuh tahun, kalau sekarang masih dalam masa pertumbuhan karena kalau kita mau yang bagus memang harus soft growing bukan instan, begitu juga ekonomi warga sedang tumbuh dibarengi SDM-nya juga," kata Wayan Murdana.

Ia menjelaskan tujuan utama pembangunan desa wisata itu untuk menampilkan pesona pariwisata desa dan untuk kelestarian lingkungan.

Selain itu, katanya, diterapkan juga aturan bahwa tidak diperkenankan mendirikan bangunan yang berbahan dari semen atau beton yang menggunakan alat berat, agar pengembangan desa tetap menjaga keasrian alam, tanpa merusak alam.
Baca juga: Seluruh Perdesaan Bali Jadi Desa Wisata

Kasi Pelayanan Bidang Pariwisata Desa Bakas, I Wayan Arjana, mengatakan untuk menunjang sarana prasarana dan keahlian SDM, Desa Wisata Bakas juga mengundang dan bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali dan Universitas Udayana dalam memberikan berbagai pelatihan serta pembelajaran tentang pariwisata.

Ia menjelaskan Desa Bakas sedang proses pembangunan atau penyempurnaan desa wisata agar dapat menarik perhatian wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Untuk SDM-nya dibantu dengan pelatihan-pelatihan, ada juga bantuan dari pokdarwis yang rata-rata latar belakangnya pariwisata, dan ekonomi saat ini juga masih berkembang, baik itu kuliner, wisata, dan juga penginapannya," ucap dia.